JATIMTIMES - Yasendam atau Yayasan Setono Dalem, Majan mengundang Pemkab (Bupati) Mojokerto dan Pj Wali Kota Mojokerto, ke Desa Majan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung. Ketua umum Yasendam Raden Ali Shodik dalam keterangannya menyampaikan, ia bertemu dengan perwakilan pemerintah kota Mojokerto dan pemerintah kabupaten Mojokerto di Majan, Selasa (13/8/2024).
"Pertemuan dalam rangka membahas pelestarian situs makam bupati Mojokerto pertama atau bupati Japan yang berada di makam keluarga Sentono dalem perdikan Majan," kata Raden Ali.
Baca Juga : Melihat Potensi Wilayah Gondang Tulungagung, Pusat Kerajinan Pisau Dapur Berkualitas
Pertemuan ini merupakan inisiatif dari Raden Ali yang beberapa waktu lalu menghubungi Pj Wali Kota dan Pj Bupati Mojokerto untuk membahas masalah sejarah dan situs berdirinya Mojokerto.
"Rencana akan saya undang tiga pemda sekaligus. Ternyata majan tidak hanya punya sejarah dengan Tulungagung saja tetapi dengan berdirinya Mojokerto," ujarnya.
Disebut Raden Ali, Eyang pangeran Haryo Kusumoyudo bin Kyai Tumenggung Seconegoro bupati Surabaya (Makam di Sidoarjo) bin Kyai Adipati Jangrana II Bupati Surabaya (makam di Laweyan Solo) bin Kyai Adipati Jangrana Bupati Surabaya bin Sunan Boto Putih Surabaya / Pangeran Lanang Dangiran bin Sunan Tawang Alun Raja Blambangan (Banyuwangi). "Nah ini merupakan besan dari sentono dalam majan yakni RMT Pringgidiningrat Bupati Ngrowo keempat," ungkap Ali.
"Saya ingin menyampaikan pada pemerintah Mojokerto baik kota dan kabupaten agar tidak meninggalkan sejarah berdirinya Mojokerto , sehingga perlu menghadirkan Pemda guna membahas bersama situs dan makam eyang pangeran Haryo Kusumoyudo ini," sambungnya.
Lanjutnya, dalam waktu dekat Yasendam akan diundang ke Pemda Mojokerto untuk menyampikan harapan dan naskah akademik tentang pemugaran situs Bupati Japan.
"Sudah saya siapkan tim akademiknya sekalian tim peneliti yang sudah berjalan 2 tahunan. Insyaallah lengkap data dari Yasendam," tuturnya.
Baca Juga : DPRD Tulungagung Terima Usulan Perubahan APBD 2024
Dalam pertemuan ini, perwakilan pemda Mojokerto mengaku pertama ini mendapat info dan data yang jelas mengenai sejarah bupati Japan yang dimakamkan di Majan.
"Saya akan gali bersama tim Pemda, nanti gabungan untuk memnetukan Langkah selanjutnya dalam pengambilan kebijakan," terangnya.
Yasendam sudah final dalam menggali sejarah leluhur dan semua yang berkaitan dengan Majan. Menurutnya, Yasendam punya dokumen masih utuh tahun 1913 sampai 1980.
"Semua masih utuh, terakhir data eyang bupati Japan sudah terkumpul. Ini merupakan kebanggan kami menjadi bagian keluarga Sentono dalem perdikan Majan karena ternyata leluhur kami orang orang hebat baik dalam segi penyebaran agama dan pemerintahan," pungkasnya.