JATIMTIMES - Kementerian Pertanian (Kementan) mengawal ketat program pompanisasi di Jawa Timur (Jatim). Ini dilakukan dalam rangka menggenjot realisasi Pertambahan Areal Tanam (PAT) di Jatim.
Berkaitan dengan hal tersebut, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan menggelar rapat koordinasi (rakor) monitoring dan evaluasi kegiatan PAT Jatim, Senin (12/8/2024).
Baca Juga : Atlet Gulat Kota Batu Sabet Empat Medali Emas Kejurprov Jatim
"Kami secara intensif memantau daerah-daerah yang masih rendah realisasi kegiatannya untuk memastikan program ini dilaksanakan dengan optimal," kata Dirjen PSP Kementan Andi Nur Alam Syah di Surabaya, Senin (12/8/2024).
Dalam rakor tersebut, pihaknya ingin ada sinergi dalam percepatan program pompanisasi di Jatim. Karena itu, rakor ini menghadirkan Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Jatim, serta perwakilan Dinas Pertanian kabupaten/kota, Satgas Antisipasi Darurat Pangan, dan Dandim se-Jatim.
"Ini menunjukkan Pemerintah punya komitmen kuat dalam mengantisipasi krisis pangan dengan percepatan program pompanisasi," paparnya.
Andi Nur Alam Syah bilang, melalui rakor ini, pihaknya mencoba mentransformasi program pompanisasi agar tidak ada masalah di kemudian hari. PAT melalui pompanisasi dilakukan untuk lahan sawah yang masih dapat dilakukan peningkatan Indeks Pertanaman (IP), dari IP 0 menjadi IP 100, IP 100 menjadi IP 200 atau IP 200 menjadi IP 300.
"Mitigasi harus tetap kita lakukan, tidak hanya asal bagi-bagi (pompa). Saya mau pompa yang sudah tersalur sebanyak 4.652 unit harus dipastikan sudah dipasang dan sudah termanfaatkan," tegasnya.
Baca Juga : Pengamanan Pilkada 2024, Polda Jatim Kerahkan 155.937 Personel Gabungan
Diharapkan dengan adanya koordinasi dan kolaborasi ini, Perluasan Areal Tanam melalui pompanisasi dapat terwujud dalam rangka mendorong ketahanan pangan nasional.
"Ini triliunan uang kita gunakan dari pajak untuk program ini. Jika tidak memberikan dampak pada ketahanan pangan kita maka sia-sia. Kami akan terus mendorong dan memperbaiki semua yang menghambat agar kita bisa berlari kencang," tutur Andi Nur Alam Syah.
"Dan itu kami disinergikan program-program kita yang dari Jakarta. Semoga cita-cita Pak Menteri, cita-cita Pak Presiden bahwa dalam 3 tahun ke depan kita kembali swasembada," sambungnya.