JATIMTIMES – Jelang pertandingan Liga 1 yang mempertemukan Arema FC dengan Dewa United di Stadion Soepriadi Kota Blitar menjadi sasaran vandalisme. Vandalisme ini muncul di tiga titik berbeda di kawasan stadion, dengan pesan "Tolak Arema FC" yang tertulis di beberapa lokasi strategis.
Pantauan media ini, vandalisme ini terlihat di pintu gerbang sisi tenggara Stadion Soepriadi, tembok pagar perumahan di Jalan Dr. Wahidin (sisi timur stadion), serta pagar proyek pembangunan milik Pemkot Blitar (sisi utara stadion). Tulisan tersebut diperkirakan muncul antara pukul 03.30 WIB dan 05.00 WIB pagi hari, saat aktivitas di sekitar stadion masih minim.
Baca Juga : Kisah Pangeran Blitar: Perebutan Tahta, Perang Suksesi Jawa dan Warisan Perjuangan
Salah seorang pemilik warung yang berada dekat stadion, Mayang (38), mengatakan bahwa ia baru menyadari adanya tulisan vandalisme tersebut setelah diberitahu oleh rekan-rekannya. "Sebelum pagi tadi sekitar pukul 03.30 WIB, tidak ada tulisan itu. Mungkin tulisan tersebut baru muncul setelah jam 05.00 WIB," ungkapnya, Jumat (9/8/2024).
Mayang mengaku bahwa ia dan rekan-rekannya tidak melihat adanya aktivitas mencurigakan di sekitar stadion sebelum penemuan tulisan vandalisme tersebut. "Kami tidak tahu kapan tulisan itu dibuat, karena baru diberitahu oleh pemilik warung lain. Tidak terlihat ada orang di sekitar lokasi saat itu," jelasnya.
Ia berharap tindakan vandalisme tersebut bisa terpantau melalui CCTV yang ada di sekitar stadion. Selain itu, Mayang juga menegaskan harapan agar kondisi aman selama pertandingan berlangsung.
"Ya kami berharap kondisinya tetap aman, karena ini kan pedagang bisa merasakan rezeki kalau ada pertandingan besar seperti ini. Semoga saja tetap aman," harapnya.
Sikap serupa disampaikan oleh Yanto (35), pemilik bengkel yang terletak di sekitar Stadion Soepriadi. Yanto mengungkapkan kekhawatirannya terkait pertandingan Arema FC melawan Dewa United, terutama setelah munculnya vandalisme tersebut.
Baca Juga : AHY Serahkan Rekomendasi Mas Ibin-Elim, Demokrat Kota Blitar Resmi Tinggalkan PDIP
“Awalnya tidak ada, tapi pagi ini tulisan tersebut sudah muncul. Sebagai pedagang yang membayar sewa kios, kami hanya ingin memastikan keamanan. Kami berharap tidak ada kericuhan seperti sebelumnya dan keamanan dapat dijamin," ucapnya.
Yanto menambahkan, sebagai pedagang yang telah membayar sewa kios, ia sangat mengharapkan agar pertandingan dapat berlangsung tanpa gangguan yang dapat merugikan semua pihak, termasuk para pedagang yang mengandalkan momen tersebut untuk mendapatkan pemasukan tambahan.
