JATIMTIMES - Petani semangka di Jombang sumringah merasakan hasil panennya tahun ini. Musim kemarau membuat semangka yang ditanam berbuah maksimal dan pastinya membawa untung besar.
Siman (58), petani asal Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, Jombang salah satunya yang merasakan berkah musim kemarau ini. Dia menanam semangka Bali Flower di lahan seluas 4.200 meter persegi.
Baca Juga : Bupati Gresik "Ngunduh Mantu", 77 Pasangan Akhirnya Miliki Dokumen Pernikahan Resmi
Tanaman semangka ditanam Siman 3 bulan lalu. Sepanjang menanam semangka itu, tidak ada hujan turun. Sehingga semangka yang Siman tanam cukup sehat tanpa ada serangan hama maupun jamur.
"Alhamdulillah tahun ini cuaca sangat mendukung dan tidak ada hama penyakit di tanaman semangkanya," ucapnya saat diwawancarai wartawan di lahan persawahannya, Kamis (8/8/2024).
Alhasil, semangka yang ditanam berbuah maksimal. Dari luas lahan 4.200 meter persegi itu, Siman mampu memanen semangka sebanyak 7-8 ton. Dari luas lahan itu, semangka Simam telah dibeli penebas sekitar Rp 27 juta.
"Semangka untuk tahun ini bagus. Untuk per 1400 meter persegi dihargai sekitar Rp 9 jutaan di tingkat petani," ungkapnya.
Sementara, penebas semangka asal Kediri, Naryo (50), mengakui hasil panen semangka tahun ini lebih bagus dari tahun lalu. Di tahun sebelumnya, semangka yang ditanam petani banyak yang gagal karena anomali cuaca di musim kemarau.
Baca Juga : Pupuk Kecintaan Terhadap Budaya Lokal, Dinas Pendidikan Hadirkan Genibudjari ke-9
Karena itu, ia tidak lagi kesulitan mencari suplai semangka untuk dijual lagi ke pedagang di pasaran. Ia membeli semangka di Jombang untuk dikirim ke Tuban dan Pati, Jawa Tengah.
"Biasanya satu hektare mampu menghasilkan semangka 15 ton dan untuk jenis semangka yang paling banyak peminatnya yakni jenis Inul merah hingga Bali flower dari satu hektare petani bisa mendapatkan cuan kisaran 50 juta dan harga lebih bagus dari tahun lalu," kata Naryo.