JATIMTIMES - Optimalisasi penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Malang terus dilakukan. Termasuk dilakukan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) melalui retribusi parkir sebagai salah satu sumber PAD di Kota Malang.
Kepala Dishub Kota Malang Widjaja Saleh Putra mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka optimalisasi ini adalah melalui inovasi m-banking yang digunakan bagi juru parkir (jukir) untuk menyetorkan penerimaan parkir dalam satu hari.
Baca Juga : Terkait Larangan Jilbab di Olimpiade Paris, Ini Sikap Fatayat NU
Sementara biasanya, untuk menghimpun penerimaan parkir dari jukir, Dishub masih menggunakan peran juru pungut (jurpung). Dengan perubahan ke m-banking, personel Dishub yang bertugas sebagai jurpung akan dialihtugaskan.
"Nanti akan kita alihkan karena juru pungut kita hanya 8 orang. Mana mungkin mampu cover. Maka kita optimalkan dengan tugas-tugas yang lainnya. Misalnya pengawasan dalam rangka meningkatkan pengelolaan parkir," ujar Jaya.
Jaya mengatakan, penggunaan m-banking dimaksudkan untuk beberapa hal. Selain untuk optimalisasi pendapatan dari sektor retribusi parkir, juga dimaksudkan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya kebocoran di sektor parkir.
"Faktor utama pengalihan ke VA (virtual account), satu untuk memudahkan pemantauan kita. Satu titik potensinya berapa, kemudian setornya berapa. Yang paling utama mengurangi fitnah kebocoran," terang Jaya.
Sementara itu, saat ini skema penggunaan m-banking masih diterapkan di 51 titik. Sehingga, untuk penyesuaian penerapannya, Dishub masih membutuhkan jurpung untuk tetap bertugas di lapangan.
"Belum bisa 100 persen begitu karena titiknya masih banyak. Minimal kita sudah mengurangi beban tugasnya (juru pungut). Kita mudahkan dengan teknologi," jelas Jaya.
Jaya mengatakan, dalam uji coba selama kurang lebih 1 bulan ini, dirinya berharap agar nantinya ada penambahan titik parkir baru yang menggunakan skema m-banking. Sehingga pendapatan dari retribusi parkir bisa lebih optimal.
"Targetnya tahun ini kita ada Rp 12 miliar untuk retribusi. Sampai Juli ini kita masih mencapai Rp 6,2 miliar. Masih kecil. Tahun kemarin retribusi parkir kita dapatkan Rp 9,8 miliar dari target Rp 12 miliar," pungkas Jaya.