JATIMTIMES - Bantengan Nuswantara ke-16 Trance Festival di Kota Batu kembali melibatkan ribuan pelaku seni budaya dari ratusan grup kesenian dalam dan luar kota, Minggu (4/8/2024). Sedikitnya sekitar 130 grup bantengan memeriahkan gelaran tahunan bertajuk kirab 1000 banteng tersebut.
Animo warga sangat tinggi dengan perkiraan pihak Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu ada puluhan ribu pasang mata yang datang dan ikut menonton maupun berpartisipasi. Sejak pagi hingga petang, masyarakat dan wisatawan disuguhkan atraksi bantengan dengan kekhasan masing-masing. Masyarakat menyaksikan ribuan pemain didalamnya kalap massal.
Baca Juga : Kota Batu Kembali Jadi Persembunyian Terduga Teroris, Ini Kata Kriminolog
"Diikuti 130 kelompok atau grup, yang tidak hanya Kota Batu dan Malang Raya ada juga dari Kediri dan beberapa wilayah di Jawa Timur," ujar Kepala Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu Arief As Siddiq saat dikonfirmasi.
Diketahui, kirab bantengan dilakukan dengan pawai budaya grup bantengan dengan rute sepanjang sekitar 2 Kilometer. Mereka bergilir dari titik persiapan berangkat di Stadion Brantas hingga ke alun-alun dan diakhiri di depan Rumah Dinas Wali Kota Batu.
Kirab Bantengan Nuswantara ke-16, lanjut Arief, diharapkan menjadi wahana silaturahmi bagi para pelaku kesenian Bantengan. Selain itu juga memberikan sebuah tontonan budaya agar mengangkat kebanggaan masyarakat akan kesenian daerah.
"Disamping silaturahmi juga diharapkan berdampak pada perekonomian masyarakat," jelasnya.
Pihaknya menyambut positif dan selaku pemerintah daerah mengapresiasi atas kekompakan kolaborasi peserta dan warga. Sebab, dalam gelaran ini Pemkot mengajak semua pihak untuk komitmen memajukan kebudayaan Kota Wisata Batu.
Pemkot, sambung Arief, memfasilitasi bersama dengan pihak terkait di antaranya Polres Batu, Kodim, juga seluruh aparat dari pemerintah kota dikerahkan semua untuk membantu kelancaran agenda.
Baca Juga : Ramai Pro Kontra Sound Horeg di Malang, Catat Aturan Terbarunya!
Ia menginginkan agar Bantengan Nuswantara memberikan dukungan yang besar kepada perwujudan Kota Batu sebagai kota wisata budaya. Sehingga kesenian daerah terus diwariskan ke setiap generasi.
"Dengan ini juga mengenalkan budaya pada anak muda. Seacara usia (peserta) ada anak muda, remaja, sampai sesepuh bergerak semua untuk berpartisipasi," imbuhnya.
