JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang telah resmi meluncurkan tema dan logo Hari Jadi Ke-1264 Kabupaten Malang. Tema dan logo ini memiliki makna mendalam bagi perkembangan serta harapan ke depan masyarakat Kabupaten Malang.
Ketua Panitia Hari Jadi Ke-1264 Kabupaten Malang Suwadji menjelaskan, HUT kali ini mengusung tema yang fokus pada tiga hal. Yakni "Berbudaya, Ekonomi Kreatif, dan Pariwisata Global".
Baca Juga : Grand Show Youth Festival dan Pemilihan Duta Pemuda 2024 Semarakkan Peringatan Hari Jadi Ke-700 Blitar
Suwadji menyebut, logo Hari Jadi Ke-1264 Kabupaten Malang bertema heritage. Hal itu dikarenakan Kabupaten Malang tidak dapat lepas dari cerita panjang sejak zaman kerajaan. Terlebih lagi, Kabupaten Malang merupakan kabupaten tertua di Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan daerah tertua ketiga di Indonesia.
Suwadji menjelaskan, terdapat beberapa bagian dari logo Hari Jadi Ke-1.264 Kabupaten Malang. Di bagian atas logo terdapat mahkota kerajaan berwarna cokelat keemasan yang bermakna bahwa Kabupaten Malang merupakan salah satu daerah bersejarah di Indonesia.
Banyak bangunan bersejarah di Kabupaten Malang. Mulai dari candi, museum, petirtaan dan bangunan peninggalan masa kerajaan yang menjadi cagar budaya dan terus dilestarikan.
Kemudian, di dalam gambar mahkota kerajaan terdapat gambar bintang dengan berbagai aksen warna. Mulai dari warna merah, oranye, kuning, hijau, biru, abu-abu, hitam dan cokelat.
Bintang dengan berbagai aksen warna ini bermakna bahwa manusia yang dari berbagai warna bergandengan tangan membentuk bintang menunjukkan bahwa di Kabupaten Malang beragam kebudayaan yang harus terus dijunjung tinggi toleransinya.
Selanjutnya terdapat gambar angka 1 berwarna hijau membentuk candi. Filosofi dari angka satu ini bermakna bahwa terbentuknya Kabupaten Malang tidak terlepas dari kekuasaan Kerajaan Singhasari (Singosari). Hal itu menunjukkan bahwa Kabupaten Malang dulunya berasal dari kerajaan dan angka satu membentuk candi tersebut untuk mengingat masa lampau.
Selanjutnya angka 2 membentuk air yang bermakna bahwa air membawa pesan penting bagi manusia. "Bagaikan aliran sungai yang terus mengalir, hendaknya manusia senantiasa bergerak maju dalam setiap fase kehidupan," ujar Suwadji dalam keterangannya.
Melalui angka dua yang membentuk air ini, Suwadji juga mengajak masyarakat untuk belajar menyesuaikan diri agar bisa melewati tantangan dalam hidup. Air juga mengajarkan nilai kerendahan hati yang merupakan ciri khas budaya masyarakat Jawa terutama di Kabupaten Malang.
Lalu ada ornamen yang membentuk angka 6 berwarna merah dengan tambahan dua biji kopi di lingkaran pada angka enam. Selain itu, terdapat ilustrasi gambar padi dan daun yang memiliki makna kemakmuran Kabupaten Malang.
Menurut Suwadji, filosofi yang terkandung di dalam logo tersebut yakni Kabupaten Malang memiliki letak geografis yang indah dengan berbagai potensi yang dimiliki oleh masing-masing wilayah. Mulai dari sayuran, pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan teh dan perkebunan kopi. Sehingga banyaknya potensi ini dapat menjadi peluang untuk mengembangkan ekonomi kreatif.
Terakhir, untuk angka 4 membentuk sebuah candi berwarna hijau dengan tambahan ilustrasi peselancar dan gelombang ombak di pantai berwarna biru. Menurut Suwadji, Kabupaten Malang memiliki banyak destinasi wisata, baik wisata alam maupun wisata budaya.
Suwadji menyebut, di Kabupaten Malang banyak sekali wisata alam seperti pantai hingga air terjun yang memiliki keindahan tersendiri. Potensi ini dapat menjadi daya tarik wisatawan dalam dan luar negeri untuk berkunjung ke Kabupaten Malang. "Sehingga untuk mewujudkan pariwisata global di Kabupaten Malang dapat terwujud," ujar Suwadji.
Selain itu, Suwadji menyebut di Kabupaten Malang terdapat empat desa wisata yang telah menerima Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Di antaranya Desa Wisata Pujon Kidul, Kecamatan Pujon; Wisata Boonpring di Desa Sanankerto, Kecamatan Turen; Desa Wisata Bowele, Desa Purwodadi, Kecamatan Tirtoyudo; serta Desa Wisata Dewi Anom, Desa Wringinanom, Kecamatan Poncokusumo.
Keempatnya sudah dikenal secara nasional maupun internasional. Untuk Desa Wisata Pujon Kidul sudah dikenal di tingkat dunia; Wisata Boonpring tingkat ASEAN; Desa Wisata Bowele dan Desa Wisata Dewi Anom tingkat nasional.