JATIMTIMES - Abu Dzar RA merupakan salah satu sosok yang kisahnya menarik untuk dibahas. Sosoknya merupakan salah satu sahabat Rasulullah SAW yang dahulunya memiliki masa lalu kelam sebelum memeluk Islam.
Lantas, seperti apa sosok Abu Dzar di masa lalu? Apakah ia dahulu merupakan orang yang gemar maksiat?
Baca Juga : 5 Buah yang Bisa Kembalikan Energi Tubuh Setelah Seharian Beraktivitas
Dalam buku The Great Sahabat tulisan Rizem Aizid, dijelaskan bahwa Abu Dzar RA memiliki nama lengkap Abu Dzar Jundub bin Junadah bin Sufyan al-Ghifari.
Abu Dzar tumbuh pada lingkungan yang keras dan penuh dengan perbuatan yang dilarang dalam Islam. Karena itu, ia juga turut terjerumus dalam lembah hitam.
Sejak kecil Abu Dzar telah akrab dengan perbuatan maksiat dengan menjadi perampok. Sepak terjangnya pun begitu banyak. Bahkan Abu Dzar kerap melakukan teror sehingga membuat orang-orang takut kepadanya.
Meski begitu, Abu Dzar merupakan sosok yang penyayang kepada kaum duafa. Ia kerap merampok harta orang-orang kaya dan kemudian membagikan harta itu kepada para kaum duafa.
Namun berjalannya waktu, hidayah datang kepadanya. Saat itu, Abu Dzar begitu menyesali perbuatannya. Ia lantas dengan sukarela ingin memeluk Islam karena merasakan ketenangan dalam jiwa.
Kemudian didatanginya Rasulullah SAW yang saat itu didengar Abu Dzar sebagai nabi yang pandai, tegas, dan menjadi teladan. Abu Dzar yang penasaran kemudian mendatangi Rasulullah di Makkah sekaligus untuk menyatakan keislamannya.
Namun saat itu, suasana Makkah masih tidak kondusif. Sehingga Rasulullah meminta umatnya untuk menyembunyikan keislamannya.
Setelah masuk islam, Abu Dzar mencoba mengajak orang-orang terdekatnya untuk bertaubat. Tetapi, bukan sambutan positif yang didapat, melainkan dia justru diusir.
Bahkan Abu Dzar juga sempat mengatakan keislamannya di hadapan orang-orang kafir.
Hal ini kemudian membuatnya mendapatkan siksaan. Meski begitu, siksaan tersebut tidak membuat goyah keimanannya.
Baca Juga : 2024 Top Islamic Universities/Colleges, UIN Malang Peringkat 16 Terbaik di Dunia
Abu Dzar terus mengulangi perbuatan sampai akhirnya mereka berhenti menyiksanya. Hal ini setelah ia mengetahui bahwa Abu Dzar berasal dari Suku Ghifar.
Setelah itu, Abu Dzar masih melanjutkan dakwahnya untuk mengajak orang lain masuk Islam. Ia pun kembali ke Madinah. Di sana ia mengajak ibu dan saudaranya untuk masuk Islam. Selang beberapa waktu kemudian, seluruh kaum Ghifar masuk Islam.
Shahih Sirah Nabawiyah oleh Ibnu Katsir menjelaskan dalam sebuah riwayat bahwa Abu Dzar merupakan orang keempat yang memeluk Islam.
Diriwayatkan Imam Al Baihaqi dari Imam Al Hakim dengan sanadnya dari Abu Dzar RA berkata,
"Aku adalah orang keempat yang masuk Islam. Sebelumku telah masuk Islam tiga orang, dan aku yang keempat. Aku mendatangi Rasulullah SAW seraya mengucapkan Assamu'alaika wahai Rasulullah. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah. Pada waktu itu aku menyaksikan keceriaan pada raut muka Rasulullah SAW".