JATIMTIMES - Pemerintah Desa Tanjungsari, Minggu (28/7/2024) menggelar acara kirab Budaya Grebek Suro, sebagai wujud sedekah bumi, dengan mengarak puluhan gunungan dari hasil bumi, acara ini sendiri sebagai wujud rasa syukur masyarakat Desa Tanjungsari.
Kepala Desa Tanjungsari Sabuktiyono, kepada wartawan menyatakan, bahwa acara Grebek Suro, diikuti oleh seluruh masyarakat desa, dimana setiap RW di desanya, menyertakan seserahan gunungan dari berbagai hasil bumi, seperti buah jeruk, jagung, polowijen dan juga padi.
Baca Juga : Menparekraf Sandiaga Uno Bertekad Jadikan Malang Kabupaten Kreatif se-Indonesia
"Acara kirab budaya Grebek Suro, sudah rutin kami gelar dalam 4 tahun terakhir, dan sekarang ini memasuki tahun ke empat, acara ini sendiri sebagai wujud syukur masyarakat kami atas hasil bumi yang sudah dicapai selama ini," ujar Sabuktiyono.
Sabukti panggilan Sabuktiyono menambahkan, bahwa dalam acara kirab budaya ini, pihaknya mengarak puluhan tumpeng hasil bumi, atau gunungan yang dihias dari berbagai hasil bumi.
"Ada puluhan gunungan yang diarak, karena dari 12 RW, membuat gunungan minimal 1, bahkan ada yang membuat 3, dan kami melihat antusias masyarakat juga cukup tinggi mengikuti kirab yang menempuh jarak 4 kilo meter ini," jelasnya.
Dari pantauan media ini, ribuan masyarakat tampak berjejer memadati jalanan di Desa Tanjungsari, untuk melihat dan menyambut kirab budaya di desanya, yang diikuti oleh ratusan peserta.
Sementara Camat Umbulsari Roni Avianto, kepada wartawan menyampaikan apresiasi kepada warga Tanjungsari yang sangat antusias memeriahkan kirab budaya, pihaknya menyebut, Muspika sangat mendukung kegiatan positif di tengah masyarakat.
Baca Juga : Menilik Tradisi Merti Bumi Desa Tulungrejo: Syukuri Berkah Hasil Alam dan Doakan Keselamatan Desa
“Saya lihat seluruh desa di Umbulsari memiliki agenda tahunan Grebek Suro. 1 Muharram atau Bulan Suro dianggap masyarakat sebagai bulan yang baik untuk menggelar kegiatan. Menurut saya ini sangat baik sekali dan bisa menjadi contoh desa-desa yang lain,” katanya.
Roni menambahkan, pihak Muspika Umbulsari selalu siap mendukung dan mengawal apapun kegiatan desa, bahkan pihaknya menjadikan Kecamatan Umbulsari iconik denga kirab budaya, terlebih di kecamatan tersebut, warganya menganut berbagai agama.
"Kirab budaya di Kecamatan Umbulsari, bisa menjadi iconik, karena setiap tahun rutin ada kegiatan budaya dan keagamaan berbagai agama, seperti minggu lalu, di Desa Sukorejo, ada pawai ogoh-ogoh yang digelar oleh umat Hindu, belum lagi nanti ada wayangan di setiap desa, tentu Kecamatan Umbulsari memiliki iconik dan daya tarik tersendiri," pungkasnya. (*)