JATIMTIMES - Dalam beberapa dekade terakhir, screen time menjadi salah satu kekhawatiran terbesar orang tua terhadap anak. Hal itu dikarenakan mengenalkan anak pada gawai tentunya tidak dapat dihindarkan di era teknologi yang pesat seperti saat ini. Apalagi dengan karakteristik anak-anak yang penuh dengan rasa ingin tahu.
Apalagi, penggunaan televisi, komputer, laptop, smartphone, dan jenis gawai lainnya yang didukung dengan koneksi internet sudah menjadi sarana hiburan yang sangat mudah diakses.
Baca Juga : 26 Calon PMI Ilegal Ngekos di Wlingi, Pemkot Blitar Ambil Langkah Pemulangan
Akan tetapi, screen time yang berlebihan pada usia yang terlalu dini dapat memunculkan pengaruh buruk bagi anak-anak. Karena si Kecil umumnya hanya duduk terpaku dan hampir tidak bergerak melakukan aktivitas lainnya.
Screen time sendiri merupakan istilah yang menggambarkan lama waktu yang dihabiskan untuk beraktivitas di depan layar elektronik. Misalnya, menonton televisi, menggunakan komputer atau laptop, bermain video game, dan menggunakan gawai seperti handphone atau tablet digital.
Oleh karena itu, para orang tua perlu menetapkan durasi screen time pada anak agar tidak berlebihan. Lalu, berapa lama screen time yang baik untuk anak?
Durasi screen time pada anak yang disarankan
Dilansir American Academy of Child & Adolescent Psychiatry, berikut durasi penggunaan gadget pada anak:
1. Anak usia di bawah 2 tahun
Anak usia di bawah 2 tahun diperbolehkan terkena paparan gadget apabila hanya sebatas video call bersama orang tua yang berada jauh darinya.
2. Anak usia 2-5 tahun
Untuk anak usia 2-5 tahun perlu dibatasi konsumsi layar gadget selama 1 jam per hari dengan pendampingan orang dewasa.
3. Anak 3-5 Tahun
Untuk anak usia 3-5 tahun, batas maksimal screen time dalam satu hari adalah 1 jam. Screen time boleh dipakai untuk tujuan hiburan (non-edukasi), misalnya untuk membaca E-Book.
Tapi, total batas pemakaiannya tetap tidak boleh lebih dari batas waktu yang direkomendasikan. Bahkan, semakin sedikit semakin baik. Orang tua juga tetap harus mendampingi si Kecil saat menggunakan gadget.
Sementara jika nanti si Kecil sudah berusia usia 6 tahun ke atas, batas waktu screen time untuk tujuan entertainment tidak lebih dari 2 jam dalam satu hari.
Namun mengingat anak sudah mulai menggunakan gawai untuk mengerjakan berbagai tugas sekolah, Mama dapat menyesuaikan sendiri aturan screen time yang sehat di rumah sesuai kebutuhan.
Selain durasi, pemilihan konten yang disaksikan melalui gadget juga memerlukan perhatian khusus. Pilihlah hiburan yang berisikan materi sesuai dengan perkembangan otak di usia mereka. Jangan sampai mereka menyaksikan adegan yang melebihi batas usia yang ditentukan.
Pedoman penggunaan internet sesuai usia
Melansir laman IDAI, berikut aturan yang sebaiknya diterapkan terkait pemberian gadget pada anak sesuai usianya:
- Sampai usia 10 tahun
Anak yang berusia lebih kecil hingga 10 tahun masih butuh pengawasan dan pemantauan untuk memastikan merek tidak terpapar konten negatif. Blok fitur, konten, dan aplikasi yang tidak sesuai dengan usia anak.
- Usia 11-14 tahun
Anak sudah jauh lebih banyak informasi, tapi tetap butuh disupervisi dan dimonitor agar tak terpapar konten negatif. Berikan pengertian mengenai informasi pribadi apa saja yang boleh di-share di internet. Pastikan mereka untuk tidak membagikan informasi pribadi seperti password, nama, alamat, nomor telepon, usia, ras, lokasi sekolah, dan nama teman
- Usia 15-18 tahun
Anak pada usia ini hampir tidak memiliki batas mengenai akses konten, situs, atau aktivitas di dunia maya. Meski remaja lebih update mengenai penggunaan internet, Ayah dan Bunda perlu memberikan batasan pemakaian yang aman. Ingatkan mereka mengenai informasi apa saja yang boleh dibagikan di internet.
10 Dampak negatif Screen Time Berlebihan pada Anak
Penggunaan gadget memang sarat akan dampak negatif yang menghantui. Terutama pada anak-anak yang secara mental belum sempurna dalam mengoperasikan teknologi.
Nah, bila Si Kecil seringkali terpapar atau menghabiskan waktu bermain gadget, berikut 10 dampak negatif yang akan mengganggu anak menurut Twin Science:
1. Pola dan kualitas tidur menurun
Anak-anak usia 3-5 tahun yang kerap menggunakan gadget memiliki kualitas tidur yang menurun bila dibandingkan anak yang tidak mengonsumsi konten gadget. Ini dapat berhubungan dengan pengaruh konten atau cahaya biru.
2. Speech delay
Dokter Wawan mengungkapkan ada begitu banyak bukti penelitian yang menyatakan bahwa penggunaan gadget berisiko membuat anak mengalami speech delay. Banyak sekali ditemukan anak yang belum mampu berbicara sebab ketergantungan pada konten internet.
Hal ini juga diperkuat oleh kurangnya interaksi orang tua dengan anak. Sehingga, anak-anak tidak terlatih berkomunikasi dengan lancar.
3. Obesitas
Baca Juga : Bahasa Gaul Gen Alpha Beserta Artinya, Cek Buruan Biar Gak Ketinggalan!
Anak yang melakukan screen time secara berlebihan berhubungan erat dengan peningkatan indeks massa tubuh, Bunda. Hal ini juga berkaitan dengan peningkatan berat badan anak di usia selanjutnya.
4. Tumbuh perilaku yang tidak menyenangkan
Kalau diperhatikan, anak-anak biasanya akan berperilaku buruk seperti tantrum bila waktu interaksinya dengan gadget tiba-tiba dihentikan. Bahkan kalau sudah kecanduan, anak jadi marah dan menangis ketika orang tua membatasi dan melarang bermain gadget.
Sebuah ulasan di laman Psychology Today menyebut bahwa screen time dapat memengaruhi gangguan mood. Terlalu banyak screen time akan membuat perilaku anak tumbuh menjadi tidak menyenangkan.
5. Postur tubuh yang buruk
Ketika bermain tablet, anak-anak cenderung berada di posisi yang sangat tidak layak, mulai dari membungkuk, bahu terkulai, dan leher tertekuk. Posisi ini akan memperburuk postur tubuh Si Kecil di kemudian hari.
Selain itu, tulang belakang anak akan berisiko bergeser dan tidak sejajar. Ini mengakibatkan sistem saraf di baliknya terganggu dalam mengoordinasikan fungsi tubuh.
6. Menurunkan daya fokus
Anak yang terlalu banyak mengonsumsi konten di dalam gadget akan mengalami penurunan fokus dan perhatiannya. Dia akan sulit menyelesaikan satu aktivitas secara runtut sebab gangguan kesehatan psikis yang mengakibatkan konsentrasi yang mudah pecah.
7. Mendorong anak tumbuh anti-sosial
Dampak negatif lain yang berisiko hadir ketika anak kecanduan gadget adalah pribadi anak yang menjadi tertutup dan anti-sosial. Hal ini berkaitan dengan aktivitas anak yang jarang berinteraksi dengan dunia luar dan masyarakat. Akibatnya, anak menjadi kurang bergaul dan tidak nyaman untuk berada di sekeliling orang-orang.
8. Mudah resah dan alami depresi
Gadget membawa pengaruh besar yang berdampak pada peningkatan stres dan kecemasan. Hal ini pun berlaku pada anak-anak.
Sebagaimana disebutkan oleh Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan RI, kecanduan gadget memicu efek samping berbahaya yang membuat anak tumbuh dalam risiko depresi, gangguan kesehatan, hingga kepribadian bipolar.
9. Menurunkan rasa empati
Akibat anak terus menerus berhadapan dengan benda mati layaknya gadget, anak bisa mengalami penurunan sifat empati terhadap sesamanya. Anak menjadi kurang peka terhadap sekitarnya dan cenderung mementingkan diri sendiri.
10. Menurunkan daya imun tubuh
Anak-anak yang kecanduan gadget tentunya menjadi jarang melakukan aktivitas fisik seperti olahraga. Mereka cenderung menghabiskan waktu dengan bermain game atau menonton video di ruangan tertutup.
Terlebih lagi bila anak-anak melakukan kegiatan tersebut sembari makan makanan instan yang miskin nutrisi. Akibatnya, daya imun tubuh menurun dan mengakibatkan anak mudah jatuh sakit.
Tips mengenalkan gadget pada anak
Apabila Ayah dan Bunda ingin mengenalkan penggunaan gadget pada anak, cobalah ikuti beberapa tips yang disarankan Mayo Clinic berikut ini agar Si Kecil terhindar dari dampak negatif gadget:
1. Hindari mengenalkan gadget pada anak usia di bawah dua tahun
2. Selalu awasi dan dampingi Si Kecil ketika bermain gadget
3. Batasi durasi penggunaan, yakni satu jam per hari bagi anak usia prasekolah
4. Gunakan kontrol orang tua untuk memblokir atau memfilter konten yang dianggap tak pantas untuk anak
5. Perhatikan konten apa saja yang dikonsumsi anak selama berselancar di internet
6. Tanyakan dan diskusikan pada Si Kecil apa saja permainan, video, dan aplikasi yang telah dimainkan sepanjang hari
7. Imbangi dengan aktivitas fisik di luar rumah untuk menjaga perkembangan motorik dan kognitif seimbang
8. Hindari penggunaan gadget di waktu menjelang tidur.