JATIMTIMES - Kebiasaan rutin mengonsumsi obat pelancar buang air besar (BAB) sering kali dianggap sebagai solusi praktis untuk mengatasi masalah sembelit. Namun, apakah tindakan ini benar-benar aman bagi kesehatan?
Menurut dr. Prama Aditya, B.Med. Sc., MKes., Aifo, seorang dokter umum dan konsultan gaya hidup sehat, obat pelancar BAB sering digunakan bukan hanya untuk mengatasi sembelit, tetapi juga untuk tujuan penurunan berat badan. "Pelancar BAB ini sering digunakan untuk melancarkan BAB, tetapi tujuannya sebenarnya untuk membuat tubuh lebih kurus," ungkap dr. Prama, dilansir Instagram pribadinya @drpramaaditya.
Baca Juga : Manfaat Konsumsi Pepaya Setiap Hari Menurut dr Fery
Namun, dr. Prama menekankan bahwa penurunan berat badan seharusnya lebih fokus pada pengaturan pola makan dan diet yang sehat. "Kurus itu lebih bergantung pada diet yang benar," tambahnya.
Masalah utama dari penggunaan obat pelancar BAB adalah kandungannya yang sering kali menyebabkan perut terasa sangat mulas. "Perasaan mulas ini memang membuat BAB menjadi lancar, tetapi dalam jangka panjang, perut Anda perlu merasakan mulas yang sangat hebat agar bisa BAB dengan lancar," jelas dr. Prama.
Karena hal itulah, kata dr. Prama konsumsi obat pelancar BAB bisa menyebabkan ketergantungan. Efek samping paling mengkhawatirkan dari penggunaan obat pelancar BAB, menurut dr. Prama adalah "mati rasa" di area anus.
"Akhirnya, Anda akan memerlukan rangsangan mulas yang sangat kuat agar bisa BAB," tambah dr. Prama.
Baca Juga : Melihat Aturan ASN Pria Diperbolehkan Poligami, Jangan Asal Menikah!
Sebagai solusi, dr. Prama menyarankan untuk memenuhi kebutuhan mineral, terutama magnesium, yang sering kali menjadi penyebab umum kesulitan BAB. "Jika Anda sudah ketergantungan pada pelancar BAB atau mengalami konstipasi yang sulit diatasi tanpa obat tersebut, cobalah fokus pada asupan mineral yang cukup," sarannya.
Untuk mengatasi masalah sembelit, dr.Prama mengimbau agar lebih baik mencari solusi alami dan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat, daripada bergantung pada obat pelancar BAB yang dapat membawa dampak negatif dalam jangka panjang.