JATIMTIMES - Ketua DPRD Tulungagung Marsono bersama Wakil Ketua Ahmad Baharudin menghadiri prosesi jamasan Pusaka Tombak Kanjeng Kiai Upas di Pendopo Kanjengan.
Dirangkum dari keterangan resmi laman DPRD Tulungagung pada Minggu, 21 Juli 2024 prosesi jamasan tersebut juga dihadiri oleh Pj Bupati Tulungagung Heru Suseno serta anggota Forkopimda Tulungagung.
Prosesi jamasan Pusaka Tombak Kanjeng Kiai Upas menjadi atraksi yang menarik perhatian warga Tulungagung selama bertahun-tahun. Pusaka ini merupakan ikon bersejarah bagi masyarakat setempat, sehingga banyak warga yang turut menyaksikan prosesi tersebut.
Baca Juga : Mengenal Lebih Dekat Kapolres Tulungagung Baru AKBP Muhammad Taat Resdi
Ahmad Baharudin berharap prosesi jamasan ini dapat melibatkan lebih banyak kelompok kesenian dari Kota Marmer tersebut. Menurutnya, pelibatan kelompok seni dalam berbagai kegiatan seperti festival, pameran, atau pasar murah sebelum prosesi jamasan akan menarik wisatawan dan membantu meningkatkan perekonomian daerah.
"Pelaku seni dapat dilibatkan sebelum kegiatan jamasan berlangsung. Seperti diadakan festival, pameran, atau pasar murah. Ini akan menarik wisatawan dan tentunya akan meningkatkan perekonomian warga Tulungagung," jelas Ahmad Baharudin.
Dia juga menegaskan bahwa kegiatan tambahan tersebut tidak akan mengurangi kesakralan prosesi jamasan, karena dilaksanakan sebelum acara utama. Berkaca dari sejarahnya, Tombak Kanjeng Kiai Upas adalah pusaka peninggalan Kerajaan Mataram Islam yang sudah ditetapkan sebagai pusaka daerah Tulungagung. Tombak ini memiliki panjang 3,25 meter.
Saat prosesi jamasan, banyak warga yang menunggu air bekas siraman pusaka tersebut. Mereka percaya bahwa air tersebut memiliki keberkahan dan dapat memenuhi berbagai permintaan mereka.
Pelaksanaan prosesi jamasan Pusaka Tombak Kanjeng Kiai Upas tidak hanya menjadi upacara sakral, tetapi juga memiliki potensi untuk meningkatkan perekonomian lokal dan melestarikan budaya tradisional.