free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Penghapusan Jurusan IPA-IPS dan Bahasa Diterapkan di SMA, Ini Tanggapan Kadindik Jatim

Penulis : Prasetyo Lanang - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

20 - Jul - 2024, 14:32

Placeholder
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Aries Agung Paewai (tengah). (Foto: Prasetyo Lanang/ JatimTIMES)

JATIMTIMES - Penghapusan penjurusan IPA-IPS dan Bahasa pada kurikulum sekolah menengah atas (SMA) belakangan ini menjadi perbincangan publik. Menuai respons pro dan kontra, peniadaan jurusan itu disebut sudah berjalan sebelumnya, serta diklaim berdampak positif. Tak terkecuali diterapkan pada sekolah-sekolah di Jawa Timur.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Provinsi Jawa Timur Aries Agung Paewai menjelaskan, bahwa sejatinya penghapusan jurusan telah diterapkan di sekolah-sekolah di Jawa Timur, bahkan sudah satu semester hingga setahun lalu.

Baca Juga : SWK Pinghay Direvitalisasi, Kini Lebih Tertata dan Juga Nyaman

"Sebenarnya terkait penghapusan itu sudah lama tetapi baru didengungkan hari ini. Di sekolah-sekolah kami satu semester lalu sudah jalan," kata Aries, Sabtu (20/7/2024).

Menurut Aries, penghapusan itu merupakan bagian dari kurikulum merdeka belajar yang memberikan kebebasan pada siswa. Sedangkan dari sisi materi, dianggap sebagai salah satu bentuk pemerataan pendidikan siswa yang ditempuh dan bisa mendukung menuju kebutuhan pendidikan yang lebih tinggi.

"Ini agar ada pemerataan pendidikan, dengan semua segi ditempuh dan dipelajari, tidak hanya IPA, IPS atau sosial. Ketika sudah ditempuh semua, kalau ada pembakatan atau peminatan tertentu, maka boleh mereka menentukan jurusan sesuai kemauan mereka," jelasnya.

Pria yang menjadi Penjabat Wali Kota Batu itu menyampaikan, selain tak lagi ada pembatasan, penerapan yang sudah dilakukan selama ini di beberapa sekolah Jatim dianggap efektif dan tidak diskriminatif. Penerapan penghapusan dilakukan agar bebas memilih jurusan dan meringankan.

Mengenai beban pelajaran akibat kurikulum yang terpadu, Aries membantah jika dikatakan menjadi beban siswa. Menurutnya justru akan mengarahkan lebih baik.

"Dilakukan karena agar bebas memilih ke jurusannya. Tidak ada beban, karena dengan peminatan baru akan dijuruskan. Juga tidak lagi ada nilai NEM (Nilai EBTANAS Murni) yang digunakan untuk kelulusan. Mereka (siswa) memang lulus sesuai dengan kompetensi mereka," tuturnya.

Baca Juga : Sunan Kalijaga dan Pangeran Diponegoro: Pertemuan Spiritual yang Ubah Sejarah Tanah Jawa

Untuk diketahui, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengungkapkan penghapusan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa bagi para siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) akan diterapkan penuh mulai tahun ajaran 2024/2025.

Penghapusan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA ditujukan untuk memberikan kebebasan bagi para siswa. Dalam hal ini, kebebasan yang dimaksud adalah para siswa dapat memilih mata pelajaran di sekolah sesuai minat, bakat, kemampuan, dan tujuan studi lanjut atau karir yang direncanakan. 

Melalui Kurikulum Merdeka, Kemendikbud Ristek berharap para siswa dapat lebih fokus untuk membangun dasar pengetahuan yang relevan untuk minat dan rencana studi selanjutnya. Selama ini siswa dianggap kesulitan untuk fokus terhadap dua hal tersebut jika mengikuti sistem kurikulum lama.


Topik

Pendidikan Jurusan SMA penghapusan jurusan sma Dinas Pendidikan Jatim



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Prasetyo Lanang

Editor

Sri Kurnia Mahiruni