JATIMTIMES - Aktivitas Gunung Semeru terus meningkat dengan mencatatkan lebih dari 59 kali gempa hingga siang ini. Berdasarkan laporan periode Senin (15/7/2024), dari pukul 00.00 hingga 12.00 WIB, berikut adalah detail aktivitas seismik Gunung Semeru:
Aktivitas Periode 00.00-06.00 WIB
Baca Juga : Diduga Mengantuk, Sebuah Mobil Oleng Tabrak Pohon di Jalan Pantura Situbondo
- 31 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 19-22 mm dan durasi gempa 82-138 detik.
- 65 kali gempa Guguran dengan amplitudo 2-13 mm dan durasi gempa 42-95 detik.
- 3 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 5 mm dan durasi gempa 57-76 detik.
- 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 32 mm, S-P 16 detik, dan durasi gempa 107 detik.
Aktivitas Periode 06.00-12.00 WIB
- 28 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 12-22 mm dan durasi gempa 75-161 detik.
- 15 kali gempa Guguran dengan amplitudo 6-15 mm dan durasi gempa 51-100 detik.
- 2 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 6-8 mm dan durasi gempa 40-70 detik.
Baca Juga : Dekati Tahapan Pilkada, Polres Situbondo Gelar Pasukan Patuh Semeru 2024
Dengan meningkatnya aktivitas tersebut, berbagai akun media sosial yang memantau Gunung Semeru, seperti akun Instagram @infosemeru_, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan tidak beraktivitas di sepanjang sungai Besuk Kobokan dan Besuk Lanang. Guguran awan panas bisa terjadi sewaktu-waktu, yang berpotensi membahayakan masyarakat yang berada di sekitar aliran sungai tersebut.
"Mengingat intensitas guguran lava mulai sering terjadi, kami himbau untuk yang beraktivitas di sepanjang Sungai Besuk Kobokan dan Besuk Lanang untuk meningkatkan kewaspadaan dan siaga karena sewaktu-waktu Guguran Awan Panas bisa terjadi," tulis akun Instagram @infosemeru_.
Mukdas Sofian, Petugas PPGA Semeru di Gunung Sawur, juga mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Selain itu, masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Dengan meningkatnya aktivitas seismik, masyarakat di sekitar Gunung Semeru diharapkan tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang untuk memastikan keselamatan.