JATIMTIMES - Kota Blitar terpilih menjadi salah satu daerah yang akan menerima pendampingan dari program USAID SELARAS, yang diluncurkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) di Jakarta Pusat pada 9 Juli 2024.
Sekretaris Daerah Kota Blitar Priyo Suhartono bersama dengan perwakilan dari 17 kota dan kabupaten lainnya turut menandatangani kesepakatan untuk menjadi lokasi dampingan program ini.
Baca Juga : Juli Minggu Kedua Pemohon PBG-SLF Sisa 1000, Pj Wali Kota Malang Minta Segera Diproses
Program USAID SELARAS merupakan bentuk kerjasama antara Pemerintah Pusat dengan Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID). Priyo Suhartono menjelaskan bahwa program ini difokuskan pada penanganan sampah di daerah, mulai dari hulu hingga hilir.
"Tujuan utamanya adalah untuk memastikan sampah dikelola dengan baik, terutama dalam memilah dan memilih sampah agar tidak sampai terbawa ke laut," ujar Priyo, Senin (15/7/2024).
Dalam waktu dekat, Priyo berencana untuk segera berkoordinasi dengan jajaran terkait guna mematangkan rencana umum penanganan sampah di Kota Blitar. Pihaknya juga akan memastikan kecukupan anggaran daerah untuk penanganan sampah, sehingga pengelolaan sampah bisa dilakukan secara berkelanjutan.
"Kami akan menggandeng perusahaan atau pelaku usaha yang menyumbangkan sampah plastik terbanyak di daerah untuk berkontribusi melalui CSR mereka dalam penanganan sampah," tambahnya.
Jika semua persiapan sudah matang, Pemerintah Daerah Kota Blitar akan segera menerima kunjungan dari tim USAID SELARAS. Mereka akan memonitor langsung bagaimana pengelolaan dan penanganan sampah di kota ini. Priyo juga menambahkan bahwa saat ini masih dalam tahap forum diskusi kelompok dan pematangan perencanaan umum.
"Nantinya, tim USAID SELARAS akan datang ke setiap kota dan kabupaten yang terpilih," ujarnya.
Tidak hanya Kota Blitar, beberapa wilayah di Jawa Timur juga terpilih sebagai lokasi dampingan program USAID SELARAS. Di antaranya adalah Kota Pasuruan, Kabupaten Gresik, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Sidoarjo. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pengelolaan sampah di daerah-daerah tersebut, dengan fokus pada keberlanjutan dan pengurangan pencemaran lingkungan.
Baca Juga : Ini Indikator Penilaian Lomba SAK-RT 2024 Kabupaten Malang yang Wajib Dipahami Peserta
Priyo optimis bahwa dengan adanya pendampingan dari program ini, Kota Blitar akan mampu mengelola sampah dengan lebih baik dan efisien. "Kami berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi masyarakat Kota Blitar," tutupnya.
Sebagai salah satu dari 18 daerah yang terpilih, Kota Blitar diharapkan bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam hal pengelolaan sampah. Dengan kerjasama yang baik antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pihak swasta, Priyo yakin bahwa tujuan dari program USAID SELARAS ini dapat tercapai dengan baik.
Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam sambutannya saat peluncuran program ini menyatakan bahwa USAID SELARAS merupakan bagian dari upaya untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
"Dengan pengelolaan sampah yang baik, kita bisa mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat," kata Suharso.
Dengan adanya program USAID SELARAS, Kota Blitar dan daerah-daerah lain yang terpilih akan mendapatkan pendampingan teknis dan dukungan untuk mengimplementasikan strategi pengelolaan sampah yang efektif. Diharapkan program ini tidak hanya mampu menyelesaikan masalah sampah, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.
