free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Inovasi Ciamik, Dosen Ini Manfaatkan Mikroba untuk Uraikan Limbah Domestik 

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Dede Nana

15 - Jul - 2024, 02:20

Placeholder
Ilustrasi (pixabay)

JATIMTIMES - Limbah cair rumah tangga tak dipungkiri menimbulkan dampak yang serius. Bukan hanya menyebabkan pencemaran lingkungan, limbah cair juga banyak membawa penyakit menular lewat air yang terkontaminasi. Namun, problem ini nampaknya terpecahkan dengan adanya inovasi dari seorang dosen Biologi salah satu kampus swasta di Malang, Dr Lud Waluyo MKes.

Inovasi Dr Lud dalam mengatasi limbah cair domestik ini, memanfaatkan mikroba. Dengan memanfaatkan mikroba, maka limbah cair dengan kandungan berbagai zat berbahaya ataupun bakteri penyakit akan terurai optimal dalam waktu satu minggu.

Baca Juga : Usai Dikritik, Stafsus Menkeu Blak-Blakan Realisasi Pajak di X

Dijelaskan Dr Lud, bahwa memang dalam proses penanganan limbah cair memerlukan penanganan atau pendekatan khusus agar mudah terurai. Artinya, limbah ini harus dikontrol dan diolah terlebih dahulu sebelum dibuang. 

Limbah cair rumah tangga mengandung sisa-sisa buangan yang mudah diuraikan ataupun tidak mudah diuraikan. Zat yang tidak mudah terurai sendiri, diantara adalah detergen, pestisida, zat pembunuh kuman atau serangga.

Limbah cair rumah tangga juga banyak mengandung karbohidrat, lemak, dan protein. Selain itu, limbah cair juga bisa mengandung logam berat yang berbahaya bagi kesehatan manusia. 

"Sangat perlu penanganan khusus, terutama karena kandungan bahan kimia berbahaya di dalamnya," ungkapnya.  

Maka dari itu, secara mikrobiologi, memanfaatkan isolat mikroba asli atau Indigen menjadi satu hal yang dapat menjadi solusi. Indigen sendiri merupakan bakteri asli yang memiliki kemampuan untuk mereduksi senyawa berbahaya termasuk logam berat Pb.

Penelitian ini menggunakan konsorsium mikroba, mengkombinasikan lebih dari dua jenis bakteri yang bekerja sama dalam menguraikan limbah. Ada empat jenis bakteri yang digunakan dalam proses penguraian limbah. 

Baca Juga : Bupati Sanusi Komitmen Jadikan Masyarakat Kabupaten Malang Bertakwalewat Subuh Keliling

Dari hasil riset, empat bakteri tersebut terbukti optimal dan efektif dalam mengurai limbah cair. Bakteri tersebut mampu menguraikan karbohidrat, lemak, dan protein dalam limbah cair yang menjadi penyebab munculnya bau tidak sedap. Dengan terurainya limbah cair ini, maka bau tidak sedap yang biasanya timbul dari limbah cair akan hilang.

Proses ini tidak hanya efektif dalam mengurangi polusi atau pencemaran lingkungan. Tetapi, hal ini juga efektif memitigasi dampak logam berat yang seringkali menjadi penyebab masalah kesehatan.

Hasil penelitian ini dapat digunakan pada berbagai jenis limbah domestik. Antara lain, seperti air comberan, air mandi, detergen, bahkan septic tank. Lebih dari itu, formula konsorsium inokulum yang ada didalamnya juga dapat menjadi biopestisida hayati karena mampu mematikan patogen.

"Setelah diuraikan oleh bakteri, maka bisa ada penguraian lebih lanjut melalui tumbuhan air sebelum dibuang," pungkasnya.


Topik

Pendidikan inovasi limbah cair domestik mikroba



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Dede Nana