free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Bolehkah Berpuasa Penuh Selama Bulan Muharram? 

Penulis : Mutmainah J - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

08 - Jul - 2024, 17:44

Placeholder
Ilustrasi puasa. (Foto dari CNN)

JATIMTIMES - Memasuki bulan Muharram, umat Islam biasanya melakukan beberapa amalan sunah yang tentunya bernilai pahala, satu diantaranya adalah puasa.

Amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Muharram adalah puasa Tasu'a pada 9 Muharram, puasa Asyura pada 10 Muharram dan puasa 11 Muharam.

Baca Juga : Pria dengan Gangguan Pendengaran Tewas Tertabrak Kereta Api di Sukorejo Kota Blitar

Anjuran untuk melakukan amalan puasa pada bulan Muharram seperti yang dijelaskan dalam sabda Rasulullah saw:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ 

Artinya: “Puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim).

Terkait dengan pelaksanaan puasa Muharram, apakah boleh jika di bulan Muharram berpuasa secara penuh seperti di bulan Ramadan? 

Hukum Berpuasa Penuh di Bulan Muharram

Melansir laman resmi NU Online pada Senin (8/7/2024), menurut para ulama tidak ada larangan melaksanakan puasa sunnah sebulan penuh di bulan Muharram. Pasalnya, berpuasa di bulan tersebut memang dianjurkan dilaksanakan. Hal ini berdasarkan hadits riwayat Imam Muslim: 

أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم

Artinya: “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan ialah puasa di bulan Allah, Muharam.

Ibnu Rajab Al-Hanbali dalam kitab Lathaiful Ma’arif halaman 42 mengatakan, hadits di atas termasuk menjadi dalil diizinkan untuk berpuasa sepanjang bulan Muharram secara keseluruhan (penuh), dan juga dalil diizinkan untuk berpuasa 1 hari dan berbuka di hari lainnya.

Sementara itu dalam kitab Kasyaful Qina’ yang ditulis oleh Manshur bin Yunus Al-Buhuti Al-Hanbali bahwa puasa pada bulan Muharram disunnahkan dan merupakan salah satu puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan. Pun seseorang diperkenan untuk melaksanakan puasa sebanyak sebulan penuh, tidak ada larangan dalam melaksanakan perbuatan tersebut, karena di bulan ini Nabi senantiasa memperbanyak puasa. 

والمراد أفضل شهر تطوع فيه كاملًا بعد رمضان شهر الله الحرام؛ لأن بعض التطوع قد يكون أفضل من أيامه كعرفة, وعشر ذي الحجة, فالتطوع المطلق أفضله المحرم, كما أن أفضل الصلاة بعد المكتوبة قيام الليل

Baca Juga : Tabligh Akbar Muharram di Unisba Blitar: Menghidupkan Nilai Hijrah Rasul dalam Era Modern

Artinya, “Yang dimaksud adalah puasa sunnah yang paling utama pada bulan Muharram adalah puasa menyeluruh [penuh] setelah berpuasa di bulan Ramadan, bulan Allah yang diharamkan. Karena beberapa puasa sunnah bisa lebih utama daripada hari-hari tertentu, seperti hari Arafah dan 10 Dzulhijjah, maka sunnah, maka puasa sunnah mutlak yang paling afdhal adalah puasa Muharram, sebagaimana yang shalat yang paling afdhal setelah shalat wajib ialah shalat tahajjud (qiyamul lail). (Manshur Al-Buhuti; Kassyāful Qināʻ ʻan Matnil Iqnāʻ, [Libanon, Darul Kutub Al-Ilmiyah: 1997], halaman, 338.

Buya Yahya Juga Memperbolehkan

Senada dengan penjelasan diatas, Buya Yahya juga mengatakan boleh jika seorang Muslim hendak berpuasa penuh di bulan Muharram. 

"Puasa di bulan Muharram 1 bulan penuh adalah boleh," kata Buya Yahya, dikutip dari YouTube Al Bahjah TV. 

'Bahkan dikatakan puasa di bulan Muharram itu adalah puasa yang paling bagus setelah puasa di bulan Ramadhan," lanjut Buya Yahya. 

Buya mengatakan, sampai saat ini bahkan tidak ada satu ulama pun yang mengatakan makruh terkait puasa sebulan punuh di bulan Muharram.

"Boleh puasa 1 bulan penuh (bulan Muharram) tidak ada larangan, bahkan tidak ada satu ulama pun yang bilang makruh tentang hal ini, full pun boleh," Jelas Buya Yahya.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa tidak ada pelarangan bagi umat Islam yang akan berpuasa dengan tekun pada bulan Muharram. Pasalnya ini merupakan bentuk ibadah tathawwu' atau puasa sunnah, yang merupakan puasa terbaik setelah puasa pada bulan Ramadan. 


Topik

Serba Serbi Puasa Muharram puasa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Sri Kurnia Mahiruni