JATIMTIMES - Tantrum merupakan hal yang sering kali dilakukan oleh anak kecil. Tantrum merupakan masalah perilaku yang umum terjadi pada anak-anak yang masih kecil. Biasanya, anak yang sedang mengalami tantrum akan menangis, berguling-guling di lantai, berteriak, menendang, dan bahkan memukul.
Tantrum adalah hal yang wajar dilakukan oleh para anak kecil. Namun, tantrum pada anak kerap membuat orang tua pusing saat menghadapinya.
Baca Juga : Tepati Janji, Hacker Brain Chiper Berikan Kunci Enkripsi Ransomware PDN Gratis
Dalam upaya menghentikan tantrum dan mengurangi rasa malu serta frustasi akibat tantrum anak, banyak orang tua yang menggunakan metode disiplin yang justru memperburuk tantrum.
Dilansir dari channel YouTube @Dunia Parenting, para orang tua pasti sering melakukan 4 hal ini saat menghadapi anak tantrum. Padahal, 4 hal ini tidak baik dilakukan saat anak tantrum.
1. Tidak Tenang Saat Menghadapinya
Kesalahan yang sering dilakukan orang tua saat menghadapi anak tantrum ialah tidak tenang saat menghadapinya. Jika orang tua tidak tenang dan tidak dapat mengontrol emosi saat menghadapi anak tantrum maka akan membuat kondisi tersebut semakin parah dan sulit dikendalikan.
Orang tua harus ingat saat menghadapi anak tantrum parents harus memiliki emosi dan perasaan yang tenang agar dapat meredakan emosi anak dan juga agar situasi lebih tenang dan cepat membaik.
2. Memarahi Anak
Ikut terbawa emosi saat menghadapi anak tantrum dengan memarahinya sebaiknya tidak perlu lakukan ya. Jika ini terjadi akibatnya anak menjadi tidak mendengarkan orang tua dan tidak memahami maksud dari perkataan yang disampaikan.
Alih-alih memarahinya dengan penuh emosi, lebih baik orang tua menggantinya dengan mengingatkan si kecil dengan baik dan tenang agar apa yang parent sampaikan dapat dipahami dengan baik oleh anak.
3. Mengabaikan Perasaan Anak
Baca Juga : Mengapa Weton Tulang Wangi Dikaitkan dengan Suro?
Tantrum merupakan salah satu cara yang digunakan si kecil untuk mengekspresikan perasaannya saat ia sedih kecewa ataupun marah karena tidak mendapatkan sesuatu yang diinginkannya. Meskipun tidak baik selalu menuruti keinginan anak bukan berarti orang tua dapat menolaknya dengan mengabaikan perasaannya.
Orang tua dapat memberikan perhatian lebih dengan membicarakan hal yang mengganjal pada hati dan pikiran anak. Selain itu orang tua juga harus memastikan si kecil mendapatkan waktu istirahat yang cukup karena tak jarang anak mengalami tantrum karena ia kelelahan dan mengantuk.
4. Menuntut Anak Ketika Sedang Tantrum
Sebagian orang tua mungkin memberikan tuntutan atau bahkan ancaman yang harus anak penuhi agar anak dapat lebih tenang. Tapi hal itu tidaklah benar. Sebaiknya orang tua mengganti tuntutan itu dengan memahami perasaan anak saat ia sudah merasa tenang setelah tantrum kemudian orang tua dapat memberikannya pemahaman bahwa tantrum atau mengamuk tidak akan membuat anak mendapatkan apa yang diinginkannya.