JATIMTIMES - Setelah meminum kopi, beberapa orang terkadang merasa ingin buang air besar (BAB). Perut mendadak berkontraksi dengan adanya rasa mulas.
Ternyata ada sejumlah alasan mengapa hal tersebut bisa terjadi, mulai dari dampak kopi pada hormon usus hingga waktu yang tidak tepat saat meminum kopi.
Baca Juga : Paket Hemat Camping di Ngliyep Jadi Jujukan Rombongan Wisatawan
Dilansir dari channel YouTube Hello Sehat, berikut ini beberapa alasan perut terasa mulas dan ingin BAB usai meminum kopi.
1. Tinggi kandungan kafein
Senyawa kafein merupakan alasan utama kenapa banyak orang memilih minum kopi. Kafein bekerja sebagai stimulan alami untuk membuat Anda tetap terjaga.
Dikutip dari FoodData Central, segelas kopi (240 ml) punya kandungan kafein sekitar 95 mg.
Tingginya kandungan kafein dalam kopi dapat meningkatkan produksi asam lambung terlebih bila Anda memiliki pencernaan yang sensitif.
Efek ini bahkan bisa terasa lebih parah bila Anda mengidap penyakit GERD. Maka dari itu, orang dengan gangguan asam lambung sebaiknya tidak minum kopi.
2. Minum kopi saat perut kosong
Pada dasarnya, jenis minuman ini bersifat asam sehingga tidak Anda tidak disarankan untuk minum kopi saat perut kosong.
Ada berbagai zat asam berbeda dalam kopi, termasuk asam klorogenik. Jenis zat asam ini jumlahnya paling besar dan dapat memicu gangguan pada perut Anda.
Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa zat asam ini berperan dalam meningkatkan produksi asam lambung.
Akibatnya, minum kopi yang terlalu asam dalam kondisi perut kosong bisa memicu sakit perut, perut kembung, heartburn, hingga asam lambung naik.
3. Intoleransi laktosa
Perut sakit setelah minum kopi mungkin saja bukan berasal dari kandungan kopi itu sendiri, melainkan dari bahan tambahan, seperti susu, krimer, atau gula.
Saat ini banyak coffee shop yang menawarkan menu kopi susu, seperti latte atau cappuccino.
Nah, jika mengalami perut sakit, kembung, hingga diare setelah minum jenis minuman kopi tersebut, bisa jadi Anda mengalami intoleransi laktosa.
Orang dengan intoleransi laktosa memiliki sistem pencernaan yang tidak mampu mencerna laktosa, yakni gula yang terdapat dalam susu hewani.
4. Merangsang kerja usus besar
Baca Juga : Perluas Jaringan, Bank Jatim Fasilitasi UMKM Binaan di Misi Dagang Bali
Kopi juga terkenal berkat kemampuannya untuk merangsang keinginan Anda buang air besar.
Penelitian terdahulu menyebutkan efek ini berasal dari kafein yang mengaktifkan kontraksi usus besar sehingga mendorong feses ke arah rektum.
Studi lain dalam Digestive Disease Week menemukan bahwa kopi dapat menekan jumlah bakteri dan meningkatkan pergerakan usus besar, terlepas dari kandungan kafeinnya.
Hal ini mungkin saja dipengaruhi asam klorogenik dan zat asam lain dalam kopi. Meski begitu, butuh penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pastinya.
5. Memicu gejala sindrom iritasi usus besar
Sindrom iritasi usus besar atau irritable Sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS) tergolong umum sehingga Anda mungkin tidak menyadarinya.
Para peneliti menemukan bahwa kopi menjadi salah satu makanan yang memicu gejala IBS, seperti kram perut, perut kembung, hingga diare.
Meski begitu, kopi bukan satu-satunya yang perlu Anda hindari. Susu dan pemanis sebagai campuran kopi juga bisa menimbulkan reaksi buruk pada penderita IBS.
Cara minum kopi agar perut tidak sakit
Selain memperhatikan beberapa hal diatas, sobat JatimTimes yang masih ingin menikmati kopi mungkin bisa mengikuti beberapa cara berikut:
- Tambahkan campuran susu yang dapat mengikat asam klorogenik dalam kopi, tetapi tidak untuk orang dengan intoleransi laktosa.
- Pilihlah kopi dari biji kopi yang dipanggang dalam waktu lebih lama karena mengandung asam klorogenik lebih rendah dari pada biji kopi hijau.
- Minum kopi cold brew yang cenderung memiliki asam lebih sedikit daripada kopi yang langsung diseduh.