JATIMTIMES - Ikan segar kaya dengan kandungan gizi. Di dalam ikan terdapat zat-zat yang sangat bermanfaat untuk tubuh, seperti protein, lemak, asam lemak terutama asam lemak omega 3, vitamin, mineral dan lainnya.
Akan tetapi, kerap ditemui bahwa ikan-ikan yang dijual di pasaran dalam kondisi beku selama beberapa hari. Lantas, apakah hal ini mempengaruhi kondisi dari kandungan gizi ikan?
Baca Juga : M Health Beri Layanan Cek Kesehatan Gratis Pedagang Pasar Sawojajar
Pakar dan dosen Teknologi Pangan dari Fakultas Pertanian salah satu kampus di Malang, Hanif Alamudin Manshur, S.Gz M.Si menjelaskan, bahwa proses pembekuan ikan memiliki kelebihan dan kekurangan.
Menurutnya, nilai gizi atau kandungan gizi ikan beku akan berbeda dengan ikan yang dalam kondisi segar. Artinya, terdapat penurunan nilai dan kandungan gizi dalam ikan beku.
"Tentu akan sedikit berbeda karena ikan beku mengalami degradasi protein maupun oksidasi lemak," paparnya.
Dalam proses pembekuan, tentu tak serta merta. Ikan yang dibekukan dalam kondisi segar, masih dapat memberikan dampak baik bagi kesehatan. Suhu optimal dalam pembekuan adalah 0 sampai 18 derajat celsius dengan tetap memperhatikan food safety.
Dengan pembekuan yang benar, maka kandungan gizi dalam ikan akan dapat bertahan lebih lama. Tetapi, lamanya penyimpanan ikan beku, maka akan berimbas pada denaturasi yaitu perubahan struktur protein tanpa pemutusan ikatan kovalen yang disebabkan oleh berbagai faktor. Hal ini mengakibatkan hilangnya aktivitas biologis dan sifat fungsional protein. Terjadi oksidasi yang juga akan mempengaruhi kualitas protein.
Beberapa kandungan gizi seperti vitamin C dan B ini rentan pada proses penyimpanan ikan beku yang cukup lama. Zat-zat tersebut akan terlarut dalam air yang terbuang pada saat proses thawing atau pelelehan ikan.
"Maka dari itu, kandungan gizi menurun persentasenya," ujarnya.
Baca Juga : 5 Gerakan Yoga Mengusir Sembelit
Meski begitu, dengan proses pembekuan, maka ikan akan bertahan cukup lama. Pembekuan ikan ini akan memperpanjang masa simpannya dikarenakan mikroorganisme seperti bakteri yang terdapat pada ikan segar akan mengalami fase dormansi atau inaktivasi sementara. Karena itu, proses pembusukan akan melambat, karena bakteri berhenti tumbuh dan berkembang.
"Jika proses penyimpanan dan proses defrost atau thawing dilakukan dengan baik, tentu ikan beku tetap aman dikonsumsi meski sudah disimpan dalam jangka waktu yang lama," jelasnya.
Lama waktu penyimpanan ikan beku, disampaikan Hanif maksimalnya adalah 3 sampai 6 bulan. Tetapi, pihaknya mengimbau agar sebisa mungkin tidak menyimpan ikan belu terlalu lama untuk mendapatkan kandungan gizi yang optimal.
"Melakukan proses pembekuan ikan secara mandiri, jauh lebih baik. Ini menjamin mutu dan higienitas. Jika ingin mengonsumsi ikan beku komersil, sebaiknya tetap perhatikan label kemasan, apakah terdapat bahan atau zat pengawet yang ditambahkan," pungkasnya.