free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Sebelas Titik Irigasi Tersier di Kota Malang Direvitalisasi

Penulis : Riski Wijaya - Editor : Dede Nana

27 - Jun - 2024, 23:57

Placeholder
Saluran irigasi di Kecamatan Kedungkandang.(Foto: Istimewa).

JATIMTIMES - Sebanyak 11 lokasi atau titik irigasi di Kota Malang dilakukan revitalisasi. Revitalisasi tersebut juga untuk menindaklanjuti keluhan dari sejumlah petani terkait saluran irigasi yang tidak beroperasi optimal. 

Revitalisasi ini dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang. Hal itu lantaran saluran irigasi yang direvitalisasi merupakan irigasi tersier. "Dalam rangka untuk memperlancar air irigasi sampai ke sawah. Keluhan dari poktan (kelompok tani) coba kita survei," ujar Kepala Dispangtan Kota Malang Slamet Husnan. 

Baca Juga : Benarkah di Bulan Suro Dilarang Menggelar Pesta Pernikahan?

Slamet mengatakan, 11 lokasi irigasi tersebut tersebar di 3 kecamatan. Yakni kecamatan Kedungkandang, Sukun dan Lowokwaru. "Kalo tersier kewenangan di Dispangtan kalo primer dan sekunder di PU," imbuh Slamet. 

Revitalisasi irigasi tersier itu memang dilakukan karena salurannya kurang berfungsi optimal. Biasanya, hal ini diakibatkan pasangan yang berdiri diantara irigasi roboh karena termakan usia. 

"Mungkin sudah lama pasangan ini sudah roboh sehingga menutup aliran. Termasuk sedimentasi mungkin ada rumput atau tanaman liar," kata Slamet. 

Sementara itu, para petani berharap besar agar Pj Wali Kota Malang bisa memperhatikan keluhan terkait saluran irigasi tersebut. Sebab menurut Ketua Kelompok Tani (Poktan) Sri Lestari, Sutarji, keluhan itu sudah pernah disampaikan namun tak kunjung ada keputusan. 

"Kelihatannya dari bapak wali kota itu mudah mudahan ada (tindakan pasti) kami berharap itu. Pernah disampaikan ke kelurahan terus masuk ke musrenbang. Gak ada keputusan," ujar Sutarji. 

Baca Juga : Pansel Direksi Perumda Tugu Tirta Pastikan Seleksi Berlangsung Profesional

Dirinya bersama petani lain mengaku cukup dirugikan atas kondisi irigasi yang kurang optimal. Terlebih saat musim kemarau. "Kalau di musim hujan air meluber saat di musim kemarau kami membutuhkan. Meluber sampai membanjiri lahan," jelas Sutarji. 

Bahkan menurutnya hal itu dikhawatirkan dapat berdampak pada turunnya kapasitas produksi. Bahkan juga dikhawatirkan berdampak pada kelanjutan lahan pertaniannya. "Saya kira ada tapi tidak parah. Iya, sudah pernah kejadian. Bahkan generasi anak saya itu sudah bilang mengeluhkan. Akhirnya gak mau bertani," tuturnya. 


Topik

Pemerintahan dispangtan kota malang irigasi irigasi tersier pemkot malang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Riski Wijaya

Editor

Dede Nana