JATIMTIMES - Perayaan Hari Raya Idul Adha tahun ini membawa kabar baik bagi sektor peternakan di Kabupaten Blitar. Nilai transaksi hewan kurban pada tahun ini melonjak menjadi Rp 103 miliar, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 101 miliar.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Blitar, Eko Susanto, mengungkapkan bahwa peningkatan ini tidak hanya mencerminkan jumlah hewan kurban yang lebih banyak tetapi juga menunjukkan kesadaran masyarakat yang semakin tinggi terhadap nilai religi dan pentingnya berkurban.
Baca Juga : Bawaslu Kabupaten Blitar Temukan 1.231 Stiker Coklit Tertukar di Sanankulon
Eko Susanto menjelaskan bahwa jumlah hewan kurban yang disembelih pada Idul Adha tahun ini mencapai lebih dari 18 ribu ekor. “Tahun ini, kita mencatat 2.273 ekor sapi, 15.599 ekor kambing, 344 ekor domba, dan 1 ekor kerbau yang disembelih. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dari tahun lalu,” kata Eko, Selasa (25/6/2024).
Menurutnya, penurunan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sebelumnya sempat menjadi momok bagi para peternak juga turut berkontribusi pada peningkatan jumlah hewan kurban.
“Kasus PMK yang menurun drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya membuat masyarakat lebih percaya diri untuk membeli dan berkurban hewan ternak,” lanjut Eko.
Dia menambahkan bahwa upaya-upaya preventif dan pengawasan ketat yang dilakukan oleh pihak berwenang telah berhasil mengurangi risiko penyebaran penyakit ini. Peningkatan transaksi hewan kurban ini juga mencerminkan meningkatnya kemampuan ekonomi masyarakat serta kesadaran religius yang lebih tinggi.
“Kesadaran untuk berkurban sebagai bagian dari ibadah dan solidaritas sosial semakin tinggi di kalangan masyarakat kita. Hal ini terlihat dari jumlah hewan kurban yang terus meningkat dari tahun ke tahun,” jelas Eko.
Namun, Eko juga mengingatkan pentingnya menjaga kualitas hewan kurban dan proses penyembelihan yang sesuai dengan syariat dan standar kesehatan. Dalam proses penyembelihan yang dilakukan tahun ini, ditemukan adanya cacing hati pada 149 ekor sapi dan 178 ekor kambing.
“Kami segera menindaklanjuti temuan ini dengan memisahkan bagian hati yang terinfeksi agar tidak ikut dibagikan kepada masyarakat. Tindakan ini untuk memastikan bahwa daging yang diterima aman dan layak untuk dikonsumsi,” ujarnya.
Baca Juga : Ratusan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih Kota Blitar Dilantik, Siap Lakukan Coklit Pilkada 2024
Eko menegaskan bahwa langkah-langkah ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga kesehatan masyarakat dan memastikan bahwa kurban yang dilaksanakan benar-benar membawa manfaat yang optimal.
“Kita selalu berusaha memastikan bahwa semua proses dari mulai pembelian, penyembelihan, hingga distribusi daging kurban dilakukan dengan sebaik-baiknya,” tegasnya.
Selain itu, Eko juga berharap agar peningkatan transaksi hewan kurban ini dapat membawa dampak positif bagi ekonomi lokal, khususnya bagi para peternak dan pelaku usaha terkait.
“Ini adalah peluang besar bagi para peternak dan pelaku usaha di Kabupaten Blitar untuk terus meningkatkan kualitas dan kapasitas mereka dalam menyediakan hewan kurban yang sehat dan berkualitas,” tutupnya.
Dengan meningkatnya transaksi hewan kurban ini, diharapkan Kabupaten Blitar bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola potensi ekonomi dan religi secara berkelanjutan. Hari Raya Idul Adha bukan hanya tentang ibadah dan pengorbanan, tetapi juga tentang berbagi berkah dan rezeki kepada sesama.
