JATIMTIMES - Vitacid merupakan krim untuk membantu mengatasi masalah jerawat. Sayangnya penggunaan krim ini tidak bisa digunakan tanpa resep dokter. Mengapa, karena bisa fatal.
Sebab tidak semua penderita jerawat bisa teratasi dengan menggunakan vitacid. Bahkan, baru-baru ini ada pengguna vitacid selama penggunaan 6 bulan makin parah.
Baca Juga : Mengenang Bung Karno: Napas Terakhir Sang Proklamator pada 21 Juni 1970
Hal ini dibedah oleh Dokter estetika dr. Kamila Jaidi di sosial medianya. Dokter Kamila mengatakan, vitacid adalah gold standart atau turunan vitamin A atau tretinoin terkuat untuk mengatasi masalah bruntusan dan jerawat.
“Cuman sayangnya untuk mencapai tingkatan itu gak semua kulit mampu. Karena memang vitacid itu ya prosedur yang cukup rewel dan harus menggunakan penanganan yang tepat,” ucap dokter Kamila dikutip Jumat (21/6/2024).
Mengapa demikian, sebab penggunaan vitacid harus dilapisi dengan moisturizer dan sunscreen agar kuat. Dokter Kamila dalam melakukan penanganan sayangnya tidak pernah meresepkan pasiennya yang berjerawat menggunakan vitacid tunggal.
“Karena apa, banyak yang terjadi seperti itu (jerawat semakin parah). Banyak sekali pasien yang tidak sanggup menggunakan vitacid tunggal,” imbuh dokter Kamila.
Biasanya, vitacid yang kerap diresepkan oleh dokter dikombinasikan dengan antibiotik dan kandungan moisturizer lainnya agar kulit tidak mengalami iritasi. Sehingga disarankan bagi penggunaan vitacid harus dengan resep dokter.
Baca Juga : Inovasi APASI Bakal Dihadirkan Dinkes Kota Malang, Apa Itu?
Karena dokter memberikan resep dari dosis yang ringan dan menggunakan agen-agen lainnya. Biasanya disatukan menjadi krim racikan dan itu penggunaannya dengan pantauan dokter tidak sembarangan.
“Jadi jangan ada yang menggunakan sembarangan lagi, karena vitacid itu produk dengan gold standar tapi dengan pengawasan dokter,” imbau dokter Kamila.
