JATIMTIMES - Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu berhasil lolos tiga besar lomba desa dan kelurahan serta pelaksana terbaik 10 program pokok PKK 2024 tingkat Jawa Timur. Kedatangan Tim juri disambut Pemerintah Desa dan Pemkot Batu untuk melakukan penilaian lapang, Kamis (20/6/2024). Tak sekadar prestasi, lomba desa juga diharapkan menjadi contoh pembenahan tata kelola jangka panjang.
Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai menyampaikan, bahwa sebuah kebanggaan ketika Desa Tulungrejo menjadi pilihan tim juri untuk masuk nominasi tiga besar. Pihaknya menyambut baik kedatangan tim juri untuk bisa memberikan penilaian serta masukan dengan meninjau secara langsung.
Baca Juga : Harga Emas Antam Naik, Setahun Bisa Cuan 16,2 Persen
"Mudah-mudahan dengan memberikan penilaian, bisa menjadi masukan. Pasca presentasi, peninjauan dan penilaian lapang akan menjadi pembenahan kita semua. Kami seluruh perangkat daerah bersama membantu melengkapi administrasi dan sarpras, termasuk hampir tiap hari tiap malam mengecek kelengkapan sendiri sehingga dapat mendukung proses penilaian," ungkap Aries.
Selain itu, Aries juga menegaskan bahwa penilaian lomba desa dengan masuknya Tulungrejo di tiga besar menjadi inspirasi desa lain. "Yang dibenahi jangka panjang kedepan. Karena seharusnya kita terus meningkatkan potensi di masing-masing desa. Baik potensi yang dimiliki pariwisatanya maupun perekonomiannya," tambahnya.
Ia juga mengapresiasi atas inovasi penanganan stunting yang dilakukan Desa Tulungrejo. Pemdes mampu bekerja sama untuk terus memantau dan mengontrol penanganan stunting hingga bisa ditekan penurunannya. Baik melalui posyandu maupun tenaga ahli.
"Untuk stunting setiap waktu sudah turun ke lapangan memantau perkembangan bersama dengan puskesmas, posyandu, dan desa demi menurunkan angka stunting terendah," kata Aries.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Tulungrejo Suliyono menyampaikan lomba desa tidak hanya sebatas penataan desa dan lingkungannya. Melainkan juga pada administrasi tata kelola pemerintahan, hingga kependudukan.
"Mulai administrasi kependudukan, kerja sama inovasi peningkatan sumber daya manusia dan menjaga sumber daya alam. Tidak seperti dulu, bahlan ada 200 poin data yang harus diisi untuk dinilai. Kemudian dicek implementasi di lapangan. Sehingga bukan hanya maju tapi memperbaiki penataan administrasi sesuai aturan pemerintah," jelas dia.
Suliyono membeberkan, Desa Tulungrejo terus berupaya berinovasi. Salah satunya penanganan stunting yang dilakukan dengan pelibatan ahli gizi secara rutin menyampaikan edukasi dan pemantauan di lingkungan masyarakat. Khususnya pasien anak stunting. "Dengan itu saat ini semakin membaik penurunannya," imbuh Suliyono.
Sementara itu, Ketua Tim Juri Lomba Desa dan Kelurahan Provinsi Jatim Mochamad Wahyudi menyampaikan, bahwa rangkaian tahapan sudah dilalui oleh Desa Tulungrejo hingga sampai pada penilaian lapang tiga besar. Jika menjadi juara pertama di tingkat provinsi, Desa Tulungrejo bakal mewakili desa se-Jawa Timur untuk dilombakan secara nasional.
Baca Juga : Kemana Perginya 90 Juta Batu Kerikil Jumrah Usai Dilontarkan?
Jika nanti menjadi wakil Provinsi Jawa Timur berarti Tulungrejo adalah yang terbaik dari 7.721 desa dan kelurahan yang berpartisipasi. Kalau sudah begitu, ada tanggung jawab besar dan tuntutan untuk semakin baik kedepan dan menjadi contoh kabupaten kota lain," urai Wahyudi.
Wahyudi menyebut, tim juri tidam hanya meninjau sendiri kondisi di lapangan. Tetapi juga melakukan cek kebenarannya pada masyarakat setempat. "PR nya nanti mempertahankan yang sudah baik kedepan semakin baik, tidak hanya saat lomba saja," jelasnya.
Untuk diketahui, Lomba Desa dan Kelurahan dilaksanakan sesuai amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 81 Tahun 2015 tentang Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan. Lomba ini dilaksanakan lewat beberapa tahap.
Lewat lomba ini, Tim Penilai melakukan penilaian kinerja desa dan kelurahan. Dalam melaksanakan tugas fungsi pemerintahan, kewilayahan dan kemasyarakatan. Dari sini pula diketahui, bagaimana capaian kelurahan dan desa dalam satu tahun.
Termasuk didalamnya bagaimana inisiatif, kreativitas dalam pemberdayaan masyarakat berbasis E Government. Meski tidak mengesampingkan pelestarian adat dan budaya. Termasuk didalamnya tanggap siaga bencana hingga pengaturan investasi.