JATIMTIMES - Seorang remaja laki-laki berinisial RF (14), warga Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, dilaporkan meninggal dunia setelah diduga tenggelam di Bendungan Ngusri. Kejadian tragis ini terjadi pada Senin sore, 17 Juni 2024, dan menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban serta masyarakat sekitar.
Menurut keterangan Iptu Heri Irianto, Kasi Humas Polres Blitar, korban dilaporkan tenggelam di Bendungan Ngusri yang terletak di wilayah Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari. "Korban diketahui tenggelam sekitar pukul 5 sore. Berdasarkan laporan awal, korban pamit kepada orang tuanya untuk memancing di Bendungan Ngusri sekitar pukul 2 siang," ungkap Iptu Heri Irianto dalam pernyataannya.
Baca Juga : Jemaah Haji Asal Jombang Meninggal Usai Dirawat 4 Hari di RS Makkah
Kejadian bermula ketika RF, yang saat itu sedang menikmati sore dengan memancing di bendungan, tidak kunjung pulang. Menjelang pukul 5 sore, terdengar kabar dari warga sekitar bahwa ada seorang anak yang tenggelam di bendungan. Kabar ini membuat ayah korban bergegas menuju lokasi kejadian dengan perasaan cemas.
Sesampainya di Bendungan Ngusri, ayah RF menyaksikan kerumunan orang di sekitar bendungan. "Bapak korban berlari ke tempat kejadian dengan harapan putranya baik-baik saja. Namun, ketika sampai di sana, dia mendapati putranya sudah dalam kondisi tak sadarkan diri," tambah Iptu Heri.
Korban segera dievakuasi dari lokasi bendungan dan dibawa ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi oleh tim penyelamat yang terdiri dari warga setempat dan petugas medis. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan oleh pihak rumah sakit, RF dinyatakan meninggal dunia.
"Korban telah dievakuasi dan dibawa ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sayangnya, berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis, korban sudah tidak dapat diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia," jelas Iptu Heri lebih lanjut.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti tenggelamnya RF. Sementara itu, keluarga korban masih dalam keadaan berduka dan enggan memberikan komentar lebih lanjut. "Kami sedang berusaha untuk mengumpulkan informasi dari saksi-saksi di lokasi serta melakukan pengecekan ulang di sekitar bendungan untuk mengetahui penyebab pasti kejadian ini," kata Iptu Heri Irianto.
Baca Juga : FISIP Unisba Blitar Luncurkan Program RPL: Mempercepat Akses Pendidikan Tinggi untuk Masyarakat
Kepolisian juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya para orang tua, untuk selalu mengawasi kegiatan anak-anak mereka, terutama ketika bermain di sekitar area berbahaya seperti bendungan atau sungai. "Kami mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar selalu berhati-hati dan waspada. Pastikan anak-anak diawasi dengan ketat ketika bermain atau melakukan aktivitas di tempat-tempat yang berpotensi berbahaya," ujar Iptu Heri mengakhiri keterangannya.
Bendungan Ngusri sendiri merupakan salah satu destinasi favorit warga setempat untuk memancing dan bersantai. Namun, insiden ini menyoroti pentingnya aspek keselamatan dan pengawasan, terutama di lokasi-lokasi yang memiliki potensi bahaya tinggi. Peristiwa tragis ini diharapkan menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih waspada dan memastikan keselamatan diri serta orang-orang terdekat.
Dengan kejadian ini, duka mendalam menyelimuti keluarga RF. Masyarakat Desa Gadungan dan sekitarnya diharapkan bisa memberikan dukungan moral kepada keluarga yang berduka. Kejadian ini juga mengingatkan kita semua akan pentingnya keselamatan dan pengawasan, terutama bagi anak-anak yang beraktivitas di tempat-tempat berpotensi bahaya seperti bendungan dan sungai.
