JATIMTIMES - Dzulhijjah adalah bulan ke-12 dalam penanggalan hijriah. Kata Dzulhijjah sendiri berasal dari kata "dzul" yang artinya pemilik dan "hijjah" artinya yang menunaikan haji. Itulah mengapa di bulan Dzulhijjah umat Islam melaksanakan ibadah haji di tanah suci Makkah.
Selain itu, bulan Dzulhijjah adalah bulan yang istimewa. Oleh karena itu, di bulan ini umat Islam dianjurkan untuk banyak melakukan amalan yang bisa mendatangkan keutamaan luar biasa. Sehingga akan sayang sekali jika momen ini kita lewatkan begitu saja.
Baca Juga : 6 Rekomendasi Merk Lunch Box Terbaik yang Berkualitas
Selain ada banyak amalan yang bisa dilakukan, sobat JatimTimes juga perlu mengetahui bahwa ada beberapa perkara yang dilarang pada bulan Dzulhijjah. Lantas apa saja larangan itu?
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 8 hal yang dilarang saat bulan Dzulhijjah.
Perkara yang Dilarang pada Bulan Dzulhijjah
1. Melalaikan Kesempatan Beramal Sholeh
Di bulan Dzulhijjah, umat Islam dilarang untuk melalaikan kesempatan beramal sholeh. Karena kita tidak tahu kesempatan itu bisa kita rasakan lagi atau tidak. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut:
“Tiada hari-hari yang amal shalih di dalamnya lebih dicintai Allah daripada hari-hari ini. Yakni 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah, mereka (para sahabat) bertanya: Wahai Rasulullah, dan tidak juga berjihad di jalan Allah (lebih utama darinya)?, beliau bersabda: Dan tidak juga berjihad di jalan Allah (lebih utama darinya), kecuali seseorang yang berjuang dengan dirinya dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan apapun.” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Meremehkan Amalan Sunnah
Di bulan Dzulhijjah, umat Islam dilarang meremehkan amalan sunah. Di mana menganggap bahwa dengan melakukan amalan wajib saja sudah cukup, sehingga tidak perlu lagi melakukan amalan sunah. Padahal, amalan sunah yang dilakukan bisa menambah pahala dan akan menjadi bekal ketika di akhirat kelak.
3. Tidak Banyak Berdoa
Perkara lainnya yang dilarang saat bulan Dzulhijjah adalah tidak banyak berdoa. Hal ini dijelaskan dalam hadis berikut:
“Sebaik-baiknya doa adalah di hari Arafah.” (HR. At-Tirmidzi)
Melalui hadis di atas menunjukkan bahwa kita sebagai hamba tidak boleh sombong. Karena kita sebagai hamba lah yang membutuhkan Allah SWT dengan cara berdoa. Akan lebih baik jika umat Islam berdoa pada hari ke-10 bulan Dzulhijjah karena doa akan lebih cepat diijabah Allah SWT.
4. Memberi Kesulitan pada Orang Lain atau Zalim
Dalam sebuah hadis dari Aisyah, Rasulullah saw bersabda:
"Ya Allah, barangsiapa yang mengurusi umatku lantas dia merepotkan (membuat susah) umatku, maka repotkanlah dia.” (HR. Muslim)
Hadis di atas menjelaskan tentang doa Rasulullah saw pada orang yang diberikan kemudahan oleh Allah SWT untuk mengurusi sesamanya. Namun, orang itu tidak melakukannya dengan baik, akan tetapi memberikan kesulitan. Orang itu pun akan mendapatkan kesulitan juga. Sedangkan orang yang memberikan kemudahan akan mendapatkan pahala.
Selain itu, di bulan Dzulhijjah ini umat Muslim juga dilarang melakukan perbuatan zalim. Hal ini dijelaskan dalam surat At-Taubah ayat 36 bahwasanya ada 4 bulan haram dalam bulan hijriah, yakni Dzulkaidah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.
Baca Juga : Jelang Idul Adha, Penjualan Hewan Kurban di Kota Batu Malah Menurun
Di keempat bulan itulah, umat Islam dilarang untuk melakukan perbuatan zalim untuk diri sendiri. Tak hanya di bulan Dzulhijjah saja, setiap hari umat Islam juga tidak boleh untuk melakukan kezaliman. Namun, di bulan Dzulhijjah ini ada pahala besar yang menanti kamu.
5. Memotong rambut dan kuku bagi yang berkurban
Hal ini penting untuk diperhatikan saat bulan Dzulhijjah, yakni dilarang memotong rambut bagi yang kurban. Sebagaimana sabda Rasulullah saw:
“Jika kalian melihat hilal Dzulhijjah dan seseorang dari kalian ingin berkurban, maka hendaklah menahan diri (tidak memotong) rambut dan kuku-kukunya.” (HR. Muslim dari Ummu Salamah ra)
Alasan dari tidak bolehnya memotong rambut adalah agar seluruh bagian tubuh tetap mendapatkan kekebalan dari api neraka. Meski begitu, ada juga ulama yang mengatakan bahwa ini sama seperti yang dilakukan jemaah haji ketika ihram.
Selain dilarang memotong rambut, orang yang berkurban juga dilarang memotong kuku. Alasannya adalah agar amalannya bisa diterima. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut:
“Siapa saja yang ingin berqurban dan apabila telah memasuki awal Dzulhijjah (1 Dzulhijjah), maka janganlah ia memotong rambut dan kukunya sampai ia berkurban.” (HR. Muslim no. 1997)
6. Tidak Menjalankan Aturan dalam Berudhhiyah
Selama bulan Dzulhijjah, umat Islam haruslah menjalankan aturan-aturan yang ditetapkan agar bisa mendatangkan pahala. Selain itu, amalan yang dilakukan pun bisa sempurna. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Asy Syaukhani berikut:
“Hikmah larangan tersebut, agar balasan berupa terhindarnya badan dari api neraka tetap sempurna.” (Nailil Authar, 5/133)
7. Riya dalam Beramal
Perkara berikutnya yang dilarang saat bulan Dzulhijjah adalah riya dalam beramal. Jika ingin melakukan kurban, maka jangan berniat karena ingin dianggap sebagai orang yang kaya. Tetapi niatnya adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Dengan begitu, hal tersebut bisa mendatangkan pahala.
8. Tidak Mandi sebelum salat Idul Adha
Sebelum melakukan salat Idul Adha, sebaiknya mandi terlebih dahulu. Mandi sangat dianjurkan sebelum salat agar tubuh bersih. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut:
“Seorang lelaki bertanya kepada Ali radhiallahu’anhu tentang mandi, ia menjawab: ‘Mandilah setiap hari jika engkau mau.’ Lelaki tadi berkata: ‘Bukan itu, tapi mandi yang benar-benar mandi.’ Ali menjawab: ‘Mandi di hari Jum’at, Idul Fitri, Idul Adha dan hari Arafah.” (HR. Al Baihaqi).