JATIMTIMES - Membicarakan orang lain saat ini bukanlah hal yang sulit untuk dijumpai. Karena saking seringnya, hal itu sampai dianggap lumrah oleh sebagian orang.
Padahal, dalam agama Islam membicarakan orang atau yang saat ini disebut ghibah sangat amat dilarang.
Baca Juga : DPP PKB Undang Pelamar Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati di PKB Banyuwangi
Melansir berbagai sumber, definisi ghibah dari Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad ini memberi pemahaman bahwa menggunjing lazimnya mengarah kepada sesuatu yang kurang baik, membuka aib, yang tentunya tidak disukai oleh orang yang dighibahi. Tujuan utamanya adalah menghancurkan kredibilitas orang yang dighibahi.
Mengenai fenomena tersebut, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau akrab disapa Gus Baha memberikan solusi untuk orang yang menjadi korban ghibah.
Menurutnya, jika kita dibicarakan orang lain maka harus ingat bahwa mereka pun manusia biasa, juga bukan yang mengatur hidup dan mati manusia. Namun, apabila Allah Subhanahu wa ta'ala yang membicarakannya maka itu adalah masalah.
"Mereka itu siapa? Ya orang. Lha iya orang. Orang itu bukan yang mengatur hidupku, bukan yang mengatur matiku. Makanya tidak masalah. Kalau yang ngomongin saya Allah, masalah," ujar Gus Baha dalam tayangan di akun Instagram @sabdaulamanu.
Tak hanya itu saja, Gus Baha juga menyebut jika hidup kita dibicarakan orang lain, yaitu caranya adalah ingat bahwa kita tidak membutuhkan mereka yang selalu melakukan ghibah. Tapi yang dibutuhkan adalah rahmat dari Allah Subhanahu wa ta'ala.
"Makanya tidak masalah, jadi kalau sedang diomongin orang ingat saja, kalau mereka juga manusia yang hidupnya bergantung kepada Allah. Kamu juga bergantung kepada Allah. Sama-sama tidak jelasnya, kok susah," tuturnya.
Lebih lanjut Gus Baha menegaskan, orang lain yang membicarakan kita tidak perlu dianggap. Sebab, mereka bukanlah yang mengatur hidup.
"Saya kalau diomongin orang inginnya susah. Tapi ketika saya ingat dia bukan yang mengatur kehidupanku, dan saya bisa istighna' tidak membutuhkan dia," katanya.
Dosa Ghibah Lebih Berat dari Zina
Baca Juga : Begini Cara WNI Dapat Undangan Haji Gratis dari Raja Salman
Mengutip Jatim.nu.or.id, menggunjing, ghibah adalah salah satu dosa besar yang didefinisikan menyebutkan sesuatu yang terdapat pada saudaranya ketika ia tidak hadir dengan sesuatu yang benar tapi tidak disukainya. Menggunjing dalam istilah bahasa Jawa dikenal dengan “ngerasani”.
Lantas mengapa dosa ghibah lebih berat ketimbang dosa zina? Bagaimana penjelasannya? Sebelumnya perlu dipahami bersama definisi ghibah. Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad berkata:
والغيبة هي ان تذكر انسانا في غيبته بما يكرهه ولو كان حاضرا تقصد بذلك تنقيصه
Artinya: Ghibah adalah engkau menyebutkan aib seseorang ketika ia tidak hadir dengan sesuatu yang ia benci, jikalau ia hadir, maka engkau bertujuan untuk menjatuhkan kehormatannya.