JATIMTIMES – Keributan yang terjadi di salah satu tempat karaoke di Kota Blitar pada Minggu dini hari, 9 Juni 2024, telah berakhir dengan damai. Perselisihan yang berawal dari kesalahpahaman antara pengunjung dan pemandu lagu (LC) sempat mengakibatkan kerusakan pada sejumlah fasilitas tempat hiburan tersebut.
Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Samsul Anwar, mengonfirmasi adanya insiden tersebut. Ia menjelaskan, kejadian bermula dari selisih paham antara pengunjung dan pemandu lagu atau LC. Perselisihan itu sempat diredam, tetapi kembali memanas ketika para pengunjung akan menyelesaikan pembayaran.
Baca Juga : Pemkab Blitar Terima Persetujuan 1.174 Formasi ASN 2024 dari MenpanRB
Keributan dimulai sekitar pukul 00.50 WIB ketika sekelompok pengunjung, yang berjumlah sekitar 15 orang, terlibat perselisihan dengan seorang LC. Meskipun konflik awal berhasil ditenangkan, masalah kembali timbul ketika para pengunjung harus membayar penuh biaya karaoke tanpa potongan harga yang mereka harapkan.
"Setelah acara selesai dan mereka menuju kasir sekitar pukul 1 dini hari, pengunjung tidak terima karena mereka tidak mendapatkan potongan harga. Hal ini memicu keributan lagi," kata Samsul pada Senin (10/6/2024). Akibatnya, beberapa pengunjung melempar kursi dan memecahkan sejumlah botol minuman keras (miras).
Samsul menegaskan bahwa situasi yang sempat tegang itu berhasil dikendalikan dan tidak berlanjut ke tindakan yang lebih serius. "Keributan di tempat karaoke tersebut sudah berhasil diredam dan diselesaikan secara kekeluargaan antara kedua belah pihak," tambahnya.
Meskipun beberapa fasilitas mengalami kerusakan, pemilik tempat karaoke memilih untuk tidak melaporkan insiden tersebut kepada polisi. Samsul menyebutkan bahwa mereka sepakat menyelesaikan permasalahan ini tanpa melibatkan pihak berwenang.
Ketika ditanya mengenai kondisi para pengunjung apakah terpengaruh alkohol atau tidak, Samsul menyatakan pihaknya belum bisa memastikan hal tersebut. "Kami belum bisa memastikan apakah para pengunjung dalam pengaruh alkohol atau tidak karena pemilik tempat karaoke tidak melaporkan peristiwa ini ke polisi," ujarnya.
Samsul juga menambahkan bahwa meskipun insiden ini tidak dilaporkan secara resmi, pihak kepolisian tetap mengimbau agar semua tempat hiburan lebih berhati-hati dan proaktif dalam mencegah terjadinya konflik. "Kerjasama antara manajemen tempat hiburan, masyarakat, dan aparat keamanan sangat penting untuk menjaga situasi tetap kondusif," ungkapnya.
Baca Juga : Wali Kota Blitar Buka Jambore Kader Posyandu dan Launching Posyandu ILP
Kejadian ini juga menjadi perhatian setelah beberapa video kerusuhan beredar di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat beberapa pengunjung merusak properti tempat karaoke dengan melempar kursi dan memecahkan botol minuman keras. Video-video ini dengan cepat menyebar melalui platform seperti WhatsApp dan Instagram, menarik perhatian banyak netizen dan menimbulkan berbagai reaksi.
Saat ini, suasana di sekitar tempat karaoke di Kota Blitar yang terletak di kawasan Pasar Legi tersebut sudah kembali normal. Tempat karaoke tersebut masih dalam kondisi tertutup, dan belum ada informasi kapan akan dibuka kembali untuk umum.
Masyarakat setempat berharap kejadian serupa tidak terulang dan menekankan pentingnya manajemen konflik yang efektif di tempat-tempat hiburan. Dengan demikian, keamanan dan kenyamanan pengunjung dapat terjaga dengan baik, dan konflik semacam ini bisa dihindari di masa depan.