JATIMTIMES – Sebuah insiden perusakan terjadi di tempat karaoke kawasan Pasar Legi, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Minggu (9/6/2024) dini hari. Sejumlah fasilitas di tempat hiburan tersebut dirusak oleh sekelompok pengunjung, diduga akibat perselisihan yang terjadi selama acara berlangsung.
Dari pantauan terkini, tempat karaoke tersebut kini tampak tertutup rapat dan sepi. Tidak terlihat adanya penjaga di lokasi yang biasanya ramai dikunjungi warga setempat maupun dari luar kota.
Baca Juga : 8 Ribu Bidang Aset Belum Berhasil Disertifikasi, Dewan Minta Pemkot Malang Urai Masalah
Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Samsul Anwar, mengonfirmasi bahwa peristiwa itu terjadi sekitar pukul 00.50 WIB. "Kejadian tersebut berlangsung pada dini hari di tempat karaoke yang terletak di Pasar Legi, Kota Blitar. Insiden ini dipicu oleh kesalahpahaman antara sekelompok pengunjung dan manajemen karaoke," ujar Samsul.
Menurut penuturan Samsul, insiden bermula dari kedatangan sekitar 15 orang pengunjung yang didampingi oleh seorang pemandu lagu atau LC (lady companion). Mereka datang untuk merayakan acara tertentu di tempat karaoke tersebut. Namun, saat acara berlangsung, terjadi kesalahpahaman antara pengunjung dan LC yang mendampingi mereka.
"Dugaan awal menyebutkan adanya kesalahpahaman antara seorang pengunjung dengan pemandu lagu yang mendampingi mereka, yang berujung pada keributan. Setelah beberapa saat, para pengunjung meninggalkan ruangan dan melakukan pembayaran, namun mereka marah karena tidak mendapatkan potongan harga yang mereka harapkan," kata Samsul.
Setelah keluar dari ruangan, para pengunjung yang tidak puas karena tidak mendapatkan potongan harga, kembali ke tempat karaoke dalam keadaan marah. Mereka kemudian mengacak-acak kursi dan meja, serta memecahkan beberapa botol minuman keras yang ada di lokasi.
Samsul menambahkan, para pengunjung tersebut diduga dalam keadaan mabuk saat insiden terjadi. Meskipun begitu, aksi kerusuhan dapat segera diredam oleh petugas karaoke yang dibantu oleh warga sekitar.
"Diduga, para pengunjung dalam keadaan mabuk. Meski demikian, situasi dapat segera dikendalikan. Pemilik tempat karaoke memilih untuk tidak melaporkan insiden tersebut kepada pihak kepolisian, dan memutuskan untuk menyelesaikan masalah tersebut secara langsung dengan para pengunjung," tandasnya.
Pihak kepolisian sendiri tidak menerima laporan resmi dari pemilik tempat karaoke mengenai kejadian tersebut. Tampaknya, pemilik dan pengunjung telah sepakat untuk menyelesaikan masalah ini secara damai tanpa melibatkan hukum lebih lanjut.
Baca Juga : Graha Bangunan Hadirkan Diskon Besar-besaran Juni 2024: Kesempatan Terbaik Belanja Produk Unggulan
Insiden ini menjadi sorotan publik setelah sejumlah video terkait perusakan di tempat karaoke tersebut beredar luas di media sosial. Video yang diunggah ke platform seperti WhatsApp dan Instagram menampilkan situasi di dalam karaoke saat kerusuhan terjadi. Beberapa orang tampak merusak peralatan dan fasilitas karaoke dengan cara yang cukup brutal.
Kerusuhan semacam ini menambah daftar panjang kejadian serupa di berbagai tempat hiburan di Indonesia. Konflik antara pengunjung dan manajemen sering kali dipicu oleh kesalahpahaman atau ketidakpuasan terhadap layanan yang diberikan. Hal ini menjadi perhatian serius, terutama bagi pihak keamanan dan pengelola tempat hiburan, untuk meningkatkan pengawasan dan manajemen konflik di lingkungan mereka.
Samsul menekankan pentingnya kerjasama antara manajemen tempat hiburan dengan pihak kepolisian dan masyarakat setempat untuk mencegah kejadian serupa terulang. "Kami berharap semua pihak bisa lebih bijak dan tenang dalam menyelesaikan setiap masalah, agar tidak ada lagi kerusakan atau kekerasan yang terjadi di kemudian hari," tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, tempat karaoke di Pasar Legi, Sukorejo, masih belum dibuka kembali untuk umum, menunggu hasil penyelesaian dari kedua belah pihak yang berseteru. Masyarakat setempat berharap kejadian serupa tidak terulang dan suasana di Pasar Legi kembali kondusif.