JATIMTIMES - Seorang wali siswa mengungkapkan kekecewaannya secara terbuka di grup Facebook Rembug Online Batu atas keputusan Panitia Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) XII Kota Batu. Dalam unggahannya, wali siswa tersebut mengklaim jika pihak penyelenggara membatalkan kemenangan anaknya.
Pengguna Facebook Tau Otomotif tersebut meminta panitia bertanggung jawab dan klarifikasi soal keputusan yang kontroversial itu.
Baca Juga : Kasus Siswa SMP Tewas Dikeroyok, 31 Mei Ditetapkan Jadi Hari Anti-Bullying Kota Batu
"Mohon Tanggung jawab dan klarifikasi dari Panitia FASI Minggu 2 Juni 2024, anak saya Ikut lomba dan dinyatakan menang dan hari ini saya dapat kabar kalau di batalkan untuk kemenangannya, saya merasa menjadi korban mental dari Panitia FASI LPPTKA yang tidak ada klarifikasi," jelas akun tersebut.
Menurut pengguna Facebook tersebut piala yang sudah diberikan kepada anaknya diminta kembali oleh pihak panitia, tanpa ada klarifikasi. "Piala sudah diberikan Diminta Lagi," tambahnya.
Pengguna Facebook itu menilai keputusan mendadak ini sangat mempengaruhi kondisi mental sang anak. Wali siswa itu juga menggambarkan betapa sedih dan kecewa melanda anaknya, yang sebelumnya merasa bangga dan bahagia atas kemenangan tersebut.
"Perhatikan mental psikologi anak, kesedihan anak, kekecewaan anak, kalau memang dari awal kalah gpp TAPI MENANG dan digagalkan PANITIA itu rasane piye," tulisnya dalam unggahan.
Wali siswa tersebut menuntut klarifikasi dari pihak panitia mengenai alasan pembatalan kemenangan tersebut. Ia merasa menjadi korban dari keputusan yang tidak transparan dan mendadak. "Mohon Tanggung jawab dan klarifikasi dari Panitia FASI Minggu 2 Juni 2024," lanjutnya.
"Kategori lomba ceramah agama, dan yang membuat miris piala diminta oleh panitia dirumah pemenang, bullyng bukan hanya fisik saya merasakan kesedihan dan beban psikologi yang luar biasa," imbuh salah satu wali peserta lomba FASI tersebut.
Unggahan ini pun menjadi viral dan mendapat banyak perhatian dari netizen. Banyak yang bersimpati dan memberikan dukungan kepada sang anak serta keluarganya. Mereka juga mendesak agar panitia memberikan penjelasan yang jelas dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini.
Baca Juga : 'Hujan Tempe' Jadi Rebutan Warga dalam Festival Beji Kampung Tempe, Angkat Potensi Lokal dan Budaya
"Iku panitia sangat sangat tidak profesional dan tidak memiliki komitmen... #menyedihkan," @Kempong******.
"Apakah ini masuk Kategori Bulliying," @Mokhamad******.
"Maaf klo saya harus ikut komen krna anak saya pun menjadi korban dalam acara tersebut. Trs terang saya jg merasa kecewa. Kok bisa dalam acara se tingkat kota bisa trjadi seperti ini. Klo menurut saya betapa tida kompeten nya kepanitiaan tersebut. Harusnya sebelum diumumkan dan waktu penotalan skor kan di kroscek lagi semuanya," @Andik****.
Hingga berita ini ditulis belum ada keterangan resmi dari pihak panitia FASI XII Kota Batu. Media ini masih berupaya mengonfirmasi ke yang bersangkutan.