JATIMTIMES - Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim) mencatat, kelompok makanan, minuman, dan tembakau secara month to month (m-to-m) memiliki deflasi terdalam di antara 11 kelompok pengeluaran di Jatim pada Mei 2024. Sejumlah komoditas dengan deflasi terdalam di antaranya beras dan tomat.
Kepala BPS Jatim Zulkipli menjelaskan, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami deflasi sebesar 0,91 persen. Kelompok ini juga memberikan andil yang paling besar terhadap deflasi Jatim pada bulan Mei 2024, yakni berkontribusi sebesar 0,25 persen.
Baca Juga : DPD Golkar Jember Nunggu SK Rekom DPP, Bapilu Berharap Faida-Karim Berpasangan
Sejak Januari 2023, Kelompok
makanan, minuman, dan tembakau telah mengalami beberapa kali deflasi. Pada Mei 2024 merupakan deflasi yang
terdalam dengan komoditas utama pemicu deflasi yaitu beras.
"Secara khusus kami ingin memberi catatan beberapa komoditas tertentu. Kita lihat bagaimana perkembangan harga beras sepanjang tahun 2024, saat ini tercatat rata-rata harga beras mencapai Rp 13.990 per Kg. Catatan harga beras ini adalah harga beras gabungan dari berbagai macam kualitas beras," ungkapnya, Senin (3/6/2024).
Secara m-to-m, deflasi komoditas beras di Jatim pada Mei 2024 mencapai 4,9 persen. Adapun andil komoditas beras terhadap deflasi Jatim mencapai 0,22 persen.
Zulkipli menjelaskan bahwa harga beras di Jatim sebesar Rp 13.990 per Kg tersebut sudah mendekati harga yang ditetapkan oleh pemerintah untuk harga eceran tertingginya.
"Nah mudah-mudahan harga ini nanti tidak terus bergerak ke level yang lebih tinggi, mengingat harga gabah pada saat ini sudah mengalami kenaikan," ucapnya.
Deflasi beras di Jatim tak lepas dari tingginya pasokan komoditas tersebut pada bulan Mei 2024. Karenanya, komoditas beras mengalami deflasi di semua kabupaten/kota di Jatim.
BPS Jatim mencatat, komoditas mengalami deflasi terdalam di Kabupaten Sumenep yakni sebesar 9,65 persen. Sedangkan deflasi terendah yakni di Banyuwangi, dengan angka 1,4 persen.
Baca Juga : Perumda Tugu Tirta Kota Malang Catat 108 Laporan Meteran Air
"Beberapa kota lain rata-rata mengalami penurunan harga beras yang juga cukup dalam sekitar 5-6 persen," tandas Zulkipli.
Selain beras, komoditas tomat juga
memiliki andil yang tinggi terhadap deflasi (m-to-m) Mei 2024 di Jatim. Komoditas tomat tercatat mengalami penurunan harga yang cukup tajam setelah terus
mengalami kenaikan sejak November 2023.
Rata-rata harga komoditas ini pada Mei
2024 sekitar Rp 21.816 per Kg. Dengan harga tersebut, komoditas tomat mengalami deflasi sebesar 21,88 persen, dengan andil deflasi Jatim pada Mei 2023 mencapai 0,22 persen.
BPS Jatim mencatat, Kota Kediri mengalami deflasi (m-to-m) komoditas
tomat yang paling dalam di antara
11 kabupaten/kota di Jatim, yakni sebesar 33,29 persen.