JATIMTIMES - Dalam waktu dekat, rekomendasi untuk Bakal Calon Bupati (Bacabup) Malang dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Pilkada Kabupaten Malang tahun 2024 akan segera turun.
Hal itu disampaikan Ketua DPC PKB Kabupaten Malang Kholiq saat ditemui usai menghadiri kegiatan peringatan Hari Lahir Pancasila 2024 di Pendapa Agung Kabupaten Malang, Sabtu (1/6/2024).
Baca Juga : Sejumlah OPD Masih Dijabat Plt, Kepala BKPSDM Pemkab Jember : Jelang Pilkada Tidak Boleh ada Mutasi
Politisi PKB yang saat ini duduk menjadi Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Malang itu mengatakan, bahwa rekomendasi dari DPP PKB untuk Pilkada Kabupaten Malang tahun 2024 akan segera turun Juni 2024 ini.
"Dari Jawa Timur kemarin hanya 11 daerah, Kabupaten Malang disuruh menunggu. Insya Allah bulan ini (rekomendasi dari DPP PKB turun untuk Pilkada Kabupaten Malang tahun 2024). Karena kalau terlalu lama kapan kampanyenya," ungkap Kholiq kepada JatimTIMES.com, Sabtu (1/6/2024).
Di mana sebelumnya terdapat tiga tokoh politik yang berebut rekomendasi dari DPP PKB sebagai Bacabup Malang. Di antaranya Kholiq dan Lathifah Shohib yang merupakan kader PKB. Kemudian ada nama Unggul Nugroho yang merupakan kader Partai Gerindra.
Kholiq menyebut, saat ini perebutan rekomendasi dari DPP PKB untuk di Pilkada Kabupaten Malang tahun 2024 tersisa dua nama saja. Dirinya tidak mengungkapkan alasan rinci pengerucutan dua nama tersebut.
"Infonya sih tinggal Bu Lathifah dan saya (Kholiq). Mudah mudahan (yang diberi rekomendasi DPP PKB) laki-laki. Saya disuruh nunggu sebentar lagi Insya Allah," kata Kholiq.
Baca Juga : Puluhan Atlet Duatlhon Ramaikan Kejurnas Kapolres Situbondo Cup 2024, Berikut Juaranya
Menurutnya, setiap partai politik (parpol) memiliki mekanisme yang berbeda. Kholiq mengatakan, bahwa di PKB penetapan rekomendasi langsung turun dan sebelumnya tidak ada pemantapan khusus untuk bakal calon kepala daerah yang akan menerima rekomendasi.
Hanya saja di PKB terdapat forum silaturrahmi bersama Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar bersama para bakal calon kepala daerah yang akan diusung.
"Masing-masing partai itu beda. Kalau di PKB langsung rekom dari DPP. Kalau PDI Perjuangan mungkin ada penugasan (pemantapan). Kalau PKB tidak ada penugasan jadi rekom langsung turun," pungkas Kholiq.