JATIMTIMES - Wakil Wali Kota Blitar.Tjutjuk Sunario menegaskan bahwa Partai Gerindra telah membuka pintu untuk berkoalisi dengan partai politik mana pun pada Pemilihan Bupati (Pilbup) Blitar 2024. Bahkan, dia menyatakan kesiapan Gerindra untuk berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
"Partai Gerindra terbuka menjalin kerja sama dengan partai politik mana pun. Hal tersebut adalah sesuatu yang lumrah dalam ranah politik," ujar Tjutjuk, politisi berusia 62 tahun yang juga menjabat sebagai wakil ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Provinsi Jawa Timur, Kamis (30/5/2024).
Baca Juga : Netizen Trendingkan Putra Gibran Rakabuming Raka usai MA Ubah Aturan Batas Usia Calon Kepala Daerah
Pernyataan ini datang setelah rapat DPD Partai Gerindra yang membahas Pilkada serentak 2024 di Jawa Timur. Dalam rapat tersebut, diputuskan bahwa Tjutjuk akan menjadi perwakilan partai untuk maju dalam Pilbup Blitar.
Namun, Tjutjuk menyadari bahwa berkoalisi dengan PDI-P tidaklah mudah. Salah satu kendala yang dihadapi adalah penentuan siapa yang akan menjadi calon bupati dan siapa yang akan menjadi calon wakil bupati, mengingat PDI-P memiliki 16 kursi di DPRD Kabupaten Blitar.
“Saya ingin menduduki posisi calon bupati Blitar. Namun saya menyadari bahwa dalam politik, segala kemungkinan bisa terjadi," ujarnya secara diplomatis.
Untuk menghadapi Pilbup Blitar 2024, Partai Gerindra telah melakukan komunikasi dengan sejumlah partai politik, termasuk yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) maupun di luar KIM. Komunikasi ini dilakukan di semua tingkatan, mulai dari tingkat kabupaten/kota hingga tingkat nasional.
Menurut Tjutjuk, Partai Gerindra memiliki beberapa opsi dalam berkoalisi dengan partai politik lain. Dengan hanya memiliki 7 kursi di DPRD Kabupaten Blitar, Gerindra bisa berkoalisi dengan Partai Golkar atau Partai Amanat Nasional (PAN) yang sama-sama memiliki 5 kursi.
Baca Juga : Kompensasi Ganti Rugi Masih Samar, Pemilik Tenant di Malang Plasa Kembali Ngadu ke Dewan
"Meskipun PDI-P memiliki peran penting dengan 16 kursi, kursi kita hanya perlu tambahan 3 untuk mengusung calon sendiri. Misalnya dengan Partai Nasdem yang memiliki 3 kursi, atau dengan gabungan Demokrat dan PPP yang totalnya 3 kursi juga sudah cukup," jelasnya.
Namun, jika Gerindra berkoalisi dengan PDI-P, koalisi tersebut akan memiliki kekuatan besar dengan 23 kursi yang mewakili 46 persen dari total 50 kursi DPRD Kabupaten Blitar. "Dengan PDI-P, kita sudah lebih dari cukup," tambahnya.