JATIMTIMES - Seleksi program Study Exchange Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang 2024 terus berlanjut. 67 peserta masuk pada tahapan interview dan kemudian akan dijaring 20 peserta yang akan terpilih untuk mengikuti program pertukaran pelajar ke luar negeri.
Kepala Biro Administrasi, Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama (AAKK), Dr. H Barnoto MPdI, mengatakan bahwa sebelumnya terdapat dua tes sesi wawancara dengan bahasa asing berbeda. Sesi pertama, akan dilakukan wawancara dengan menggunakan bahasa Arab. Kemudian pada tes wawancara sesi berikutnya menggunakan bahasa Inggris.
"Nantinya hanya 20 orang peserta yang dipilih," jelasnya (29/5/2024).
Baca Juga : Seorang Caleg Golkar Terpilih Sangkal Dibantu Oknum Panwascam untuk Pemenangan Pileg Kota Malang
Dijelaskannya, bahwa kemampuan berbahasa Arab dan Inggris dalam program ini menjadi syarat mutlak. Sehingga, proses wawancara pun sepenuhnya menggunakan dua bahasa tersebut.
Hal ini tentunya berkaca pada lingkungan perguruan tinggi yang akan dijalani para peserta melakukan studi menggunakan bahasa tersebut.
"Tapi selain kemampuan bahasa, juga menilai pengetahuan akademik, serta komitmen para peserta," ungkap pria berkacamata ini.
Lebih lanjut, bahwa hasil wawancara nantinya akan diumumkan pada Minggu pertama bulan Juni setelah 16 pewawancara menyelesaikan rekap hasil dari tes interview. Lebih dari itu, pihaknya berharap bahwa peserta Student Exchange pada tahun ini memiliki kualitas yang jauh lebih baik.
"Kami berharap hasil student exchange tahun ini lebih baik, baik dari sisi kualitas maupun komitmen peserta," harapnya.
Barnoto menambahkan, bahwa selain kuota fully funded (pembiayaan penuh) untuk 20 peserta, tahun ini juga terdapat tambahan dari kategori partial funded (pembiayaan sebagian) dan self funded (pembiayaan mandiri).
Hal ini tak lepas dari koordinasi
Project Manajemen Unit (PMU) UIN Maliki Malang bersama dengan Biro AAKK yang melakukan langkah-langkah strategis dalam upaya meningkatkan jumlah peserta. Dengan ini, maka jumlah peserta dalam program ini bisa melebihi 20 orang.
Baca Juga : Sekretariat DPRD Banyuwangi: Kita Belum Terima Surat KPU Terkait AMJ Anggota Dewan dan Penyampaian LHKPN
Sementara itu, peserta nantinya akan melaksanakan kegiatan Program Study Exchange antara bulan Juli hingga September. Dalam pelaksanaan, program ini bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di luar negeri.
Dijelaskan Barnoto, bahwa hal ini menjadi salah satu langkah dalam mendorong dan mewujudkan visi besar UIN Maliki Malang sebagai kampus Unggul bereputasi internasional.
"Ini adalah langkah nyata untuk mewujudkan kampus yang unggul dan bereputasi internasional," paparnya.
Para peserta dalam program Study Exchange ini, diharapkan meningkatkan kemapuan berbahasa maupun wawasan mereka lebih luas lagi. Pengalaman menempuh studi di luar negeri tentunya menjadi satu pengalaman berharga dan mampu untuk meningkatkan kapasitas para peserta. Selain itu, tentu hal ini juga memberikan kontribusi positif bagi lembaga dalam menguatkan reputasi dan kualitas pendidikan di kancah internasional.
Sepulang dari program ini, para peserta diharapkan dapat berbagi ilmu dan pengalaman yang mereka peroleh selama studi di luar negeri kepada para mahasiswa maupun sivitas akademika UIN Maliki Malang lainnya.