JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) terus melakukan upaya untuk menekan angka pengangguran. Salah satunya memberikan penyuluhan dan bimbingan jabatan bagi pencari kerja.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erik Setyo Santoso mengatakan bahwa Bursa Kerja Khusus (BKK) itu adalah satu hal yang dilakukan oleh Pemkot Malang untuk menekan pengangguran terbuka. Hal itu dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan bimbingan para pencari kerja.
Baca Juga : Kembali Dugaan Salah SOP serta Intimidasi Pelaku, Anggota Polisi Polres Tuban Digugat
“Harapannya dari sini nanti orang itu tidak semuanya, artinya masa lulus sekolah tidak semuanya mau masuk ke perguruan tinggi, ada pula peluang juga semakin banyak, baik bagi pencari kerja nanti yang masuk ke perusahaan tertentu yang membutuhkan keahliannya dan juga membutuhkan peluang untuk wirausaha sendiri,” kata Erik, Selasa (28/5/2024).
Dijelaskan Erik, saat ini banyak peluang untuk menjadi wirausaha atau enterpreneur secara mandiri. Hal itulah yang menjadi salah satu kunci untuk menekan angka pengangguran era saat ini.
“Dengan penyuluhan seperti ini dapat membuka mata dan membuka pikiran untuk membuat bekal bagi angkatan kerja agar nantinya menjadi individu yang mandiri,” ujar Erik.
Erik mengaku saat ini banyak sekali peluang kerja yang bisa digali atau dioptimalkan. Salah satunya, sektor ekonomi kreatif juga jadi satu upaya bagi para anak-anak yang lulus SMK untuk bisa berkarya.
“Jika mereka membuka wirausaha, juga bisa membuka lapangan kerja bagi lainnya,” ungkap Erik.
Di sisi lain, Erik mengaku sejauh ini Pemkot Malang telah melakukan komunikasi dengan perusahaan. Dalam hal ini agar mengutamakan warga Kota Malang.
“Ada satu ketentuan orang yang berusaha di Kota Malang ini mengutamakan warga yang ada di lingkungan sekitarnya. Maka dari itu, dinas tenaga kerja ini juga satu kesatuan dengan penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu,” beber Erik.
Sekretaris Disnaker-PMPTSP Kota Malang, Sugeng Prastowo mengaku penyuluhan itu diberikan kepada calon pencari kerja baik anak-anak yang baru saja lulus sekolah ataupun yang ada perguruan tinggi. Dan semua itu tergabung pada forum Bursa Kerja Khusus (BKK).
Baca Juga : Presiden Jokowi Serahkan Penghargaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Terbaik ke Pemkot Surabaya
“Jadi kami punya 39 lembaga BKK yang tersebar di SMK kemudian perguruan tinggi dan lembaga swasta. Terdiri dari, SMK Negeri 13, SMK swasta 19, 6 perguruan tinggi dan 1 dari LPK swasta,” beber Sugeng.
Dijelaskan Sugeng, efektivitas BKK itu cukup membantu untuk mengurangi angka pengangguran terbuka di Kota Malang. Namun disinggung tentang target pengurangan angka pengangguran kedepan, pihaknya masih belum dapat memperkirakan.
“Target kedepan kami tidak bisa, karena seiring dengan pertumbuhan penduduk. Dan seiring juga lulusan baik sekolah ataupun perguruan tinggi,” tukas Sugeng.
Sebagai informasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, pada Desember 2023 lalu, jumlah angkatan kerja di Kota Malang sebesar 459.985 orang, yang terdiri dari penduduk bekerja sebesar 428.699 orang dan penganggur sebanyak 31.286 orang. Dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 6,8 persen.
Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kota Malang menurun setiap tahun. Pada tahun 2021 sebesar 9,65 persen, pada tahun 2022 sebesar 7,66 persen dan 2023 sebesar 6,80 persen.