JATIMTIMES - Wakil Wali Kota Blitar, Tjutjuk Sunario, resmi mengumumkan kesiapan dirinya untuk maju sebagai Calon Bupati Blitar dalam Pilkada 2024. Tjutjuk sudah menerima rekomendasi dari partainya, Gerindra, untuk mengikuti kontestasi tersebut. Menurutnya, amanah dari partai harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.
"Partai memberikan kami amanah sebagai AG 1 untuk Pilkada 2024 di Kabupaten Blitar," ujar Tjutjuk Sunario pada Minggu (26/05/24). Ia juga menyatakan siap meninggalkan posisinya sebagai Wakil Wali Kota Blitar demi mengemban tugas baru ini.
Sebagai mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Tjutjuk menganggap keputusan partai tersebut sebagai hal yang lumrah dalam dunia politik. "Setiap kader wajib menaati dan mematuhi amanah atau instruksi yang diberikan," katanya.
Meski sudah ditetapkan sebagai calon, Tjutjuk belum mengetahui siapa yang akan menjadi pasangannya. Gerindra, yang hanya memiliki tujuh kursi di DPRD Kabupaten Blitar, harus berkoalisi dengan partai lain untuk mengusung pasangan calon.
"Partai yang akan menentukan paketannya. Gerindra telah menunjuk saya sebagai calon AG 1," imbuhnya.
Saat ini, komunikasi dengan partai lain terus dilakukan oleh Gerindra Kabupaten Blitar. Hal ini penting tidak hanya untuk mencari mitra pengusung calon, tetapi juga untuk mengoptimalkan peluang memenangkan Pilkada 2024. Namun, Tjutjuk enggan berkomentar lebih jauh tentang persiapan dan strategi kampanye.
"Persiapan dan langkah itu masuk rahasia perusahaan," katanya sambil bercanda.
Tjutjuk juga meminta doa restu dari masyarakat agar bisa mengemban amanah dengan baik. Selain semangat, ia mengungkapkan bahwa persiapan logistik juga menjadi perhatian penting. Popularitas dan elektabilitas pun dipertimbangkan matang-matang.
Baca Juga : Bupati Jember Lepas Pemberangkatan Jemaah Calon Haji 2024
"Popularitas, elektabilitas, komunitas, dan berbagai faktor penunjang lainnya itu penting. Namun, itu bukan satu-satunya yang kami andalkan. Jika mesin partai berfungsi dengan baik, tentu biaya bisa ditekan," jelasnya.
Gerindra Kabupaten Blitar belum menentukan partai mana yang akan diajak berkoalisi. Namun, Tjutjuk yakin bahwa gambaran mengenai hal ini sudah cukup jelas. "Koalisi tidak harus sama dengan di pusat, kearifan lokal juga menjadi pertimbangan partai," terangnya.
Agar bisa mengusung pasangan calon, Gerindra Kabupaten Blitar membutuhkan tambahan tiga kursi dari partai lain. "Tambahan kursi itu bisa didapatkan dari PPP dan Demokrat, atau dari NasDem. Bisa juga dari Golkar maupun PAN. Tidak menutup kemungkinan dari parpol lain, karena politik itu dinamis dan kami sangat terbuka," jelasnya.
Tjutjuk menegaskan bahwa Gerindra siap bekerja sama dengan partai manapun yang memiliki visi dan misi yang sama, yaitu untuk pengabdian dan kepentingan masyarakat. "Kami sangat terbuka," pungkasnya.