JATIMTIMES - Kabupaten Situbondo merupakan salah satu daerah dengan sumberdaya alam yang melimpah, khususnya pasir dan batu. Sayangnya keberlimpahan sumberdaya tersebut kurang dimanfaatkan oleh pemerintah daerah maupun pengusaha lokal.
Berdasarkan hal tersebut, salah satu pengusaha tambang kelahiran Situbondo, HRM Khalilur R. Abdullah Sahlawiy atau akrab disapa Ji Lilur melihat keberlimpahan tersebut sebagai potensi yang harus dimanfaatkan. Yakni dengan aksi koorporasi tambang oleh penduduk asli Situbondo dan kembali untuk kesejahteraan masyarakat pula.
Baca Juga : Elf Masuk Jurang Sedalam 15 Meter di Pletes Malang
Pengusaha berjuluk raja tambang itu hingga saat ini diketahui telah memiliki ratusan tambang yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Bahkan di Kabupaten Situbondo sendiri setidaknya terdapat 76 titik tambang pasir dan batu merupakan miliknya. Tambang-tambang itu di bawah naungan 3 koorporasi yakni Astra Nawa Group, Astra Nawa Nusantara Group dan Trisula Matahari Bumi Group (Tamami Group) dalam proses izin beroperasi.
Di hadapan sejumlah wartawan, Ji Lilur menjelaskan untuk memanfaatkan sumberdaya tambang di Kabupaten Situbondo memanglah tidak mudah, terutama persoalan izinnya yang tidak singkat. Namun demikian dirinya optimis pada tahun 2024 sebanyak 50 tambang miliknya yang pengajuan WIUP dan IUP nya rampung dan bisa beroperasi.
"Situbondo punya sumberdaya pasir dan batu yang bisa dimanfaatkan melalui industri tambang, jangan sampai potensi ini dikelola oleh pengusaha luar Situbondo. Warga Situbondo harus menjadi tuan di kotanya sendiri," ungkapnya, Minggu (26/4/2024) di Situbondo.
Tidak hanya itu, untuk membuat transformasi industri pertambangan di Kabupaten Situbondo, konsep yang disampaikan Ji Lilur tidaklah main-main. Bahkan hingga jalur pengangkutan dan pemetaan pemasarannya juga dirinci secara jelas. Termasuk di antaranya pembuatan 4 pelabuhan pengangkut hasil tambang yang akan dibangun berdekatan dengan posisi tambang, sehingga dapat menekan biaya distribusi.
"Selain itu dengan memanfaatkan pertambangan dengan baik, kita bisa terlibat dalam berbagai proyek pembangunan strategis nasional. Seperti Tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi) yang melewati Kabupaten Situbondo serta pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN)," ungkapnya.
Dalam sebuah pembangunan, kata Lilur sangat dibutuhkan bahan baku pasir dan batu. Bahan baku itulah yang Kabupaten Situbondo miliki secara berlimpah dimana di daerah lain tidak begitu banyak.
Baca Juga : Polisi Pastikan Tidak Salah Tangkap Pegi Setiawan, Sederet Bukti Ditunjukkan ke Publik
"Jadi kita kelola pertambangan di kabupaten Situbondo, sehingga tidak ada penambang luar kota bisa ikut mengelola. Dengan seperti itu BUMN maupun kontraktor proyek strategis nasional tidak punya pilihan lain selain membeli bahan baku dari tambang milik penduduk atau warga Situbondo," ungkapnya.
Ji Lilur memastikan jika semua konsep tersebut akan mulai dilakukan pada tanggal 1 Juli 2024 mendatang. Yakni dengan ditandai dengan beroperasinya Tambang PT. Hajar Gunung Sampan di Desa Curahsuri, Kecamatan Jatibanteng, Kabupaten Situbondo.
"Per 1 Juli 2024 akan mulai direalisasikan, satu persatu tambang akan beroperasi. Tahun ini target 50 tambang. Saya akan libatkan teman-teman wartawan nantinya sebagai humasnya, sehingga tidak ada kegaduhan dan semuanya transparan. Tambang Situbondo, untuk kesejahteraan masyarakat Situbondo sendiri," tegasnya.