JATIMTIMES - Indonesia sangat kaya. Kekayaan itu tidak hanya berupa flora, melainkan fauna yang begitu beragam jenisnya.
Di negara ini banyak terdapat spesies hewan eksotis yang tentunya cukup menarik diketahui. Salah satu dari sekian banyak keragaman fauna di Indonesia adalah beberapa kucing hutan asli Indonesia.
Baca Juga : Tidak Boleh Minum Teh setelah Makan Bakso? Begini Kata Ahli
Kucing kuwuk salah satunya. Kucing ini merupakan spesies anabul asli Indonesia. Kucing ini umumnya berasal dari hutan di Indonesia dan memiliki corak tubuh unik.
Apabila melihat hewan ini, mungkin banyak orang yang akan berpikir bahwa kucing ini adalah anak dari macan tutul. Padahal, kucing ini merupakan spesies yang terpisah dari macan tutul yang lazim ditemui di beberapa hutan di Indonesia. Kemiripan tersebut dikarenakan corak dari kulit kucing kuwuk hampir mirip dengan corak totol yang ada pada tubuh macan tutul.
Kucing kuwuk sendiri memiliki nama latin Prionailurus Javanensis yang merupakan sub-spesies dari kucing tutul Asia atau Prionailurus Bengalensis. Kucing ini memiliki nama lain yakni kucing congkok atau meong congkok di sebagian daerah.
Lantas seperti apa ciri dari satwa tersebut? Simak ulasan ringkasnya berikut ini yang telah dirangkum dari berbagai sumber:
Ciri Khas Kucing Kuwuk
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kucing kuwuk adalah spesies kucing hutan asli dari Indonesia dan bisa ditemukan dengan mudah di beberapa wilayah. Kucing ini memiliki sejumlah ciri khas yang unik, antara lain.
1. Corak Mirip Macan Tutul
Ciri khas unik kucing kuwuk yang pertama adalah memiliki corak yang mirip dengan macan tutul. Bahkan, banyak orang menganggap kucing ini adalah anak dari macam tutul.
Kucing kuwuk adalah subspesies dari kucing tutul Asia dan disebut juga dengan kucing congkok. Sejumlah masyarakat lain menyebutnya sebagai blacan dan blewang.
2. Habitat
Kucing kuwuk adalah jenis kucing yang hidup di sejumlah hutan Indonesia. Populasi kucing kuwuk ini dapat dijumpai di beberapa hutan seperti di Sumatera, Jawa, Kalimantan, serta Bali. Kucing kuwuk umumnya tinggal di hutan yang lebat, tetapi juga kerap dijumpai di area perkebunan warga.
3. Sering Diburu
Kucing kuwuk adalah salah satu spesies yang dilindungi oleh pemerintah. Sebab, jumlah populasinya di alam liar terus berkurang. Hal itu disebabkan oleh masyarakat yang terus memburu kucing kuwuk untuk dijadikan sebagai peliharaan atau diambil kulit serta dagingnya. Bahkan, banyak masyarakat yang memburunya untuk dijadikan sebagai pajangan.
Selain karena diburu, jumlah kucing kuwuk juga menurun karena habitat aslinya yang perlahan-lahan berkurang serta mangsa yang kurang. Biasanya, kucing kuwuk akan memangsa kadal kecil, burung, serta jenis mamalia pengerat lainnya.
4. Panjang dan Berat Tubuh
Baca Juga : 5 Bahan Kosmetik Berbahaya dan Tips Menghindarinya
Kucing kuwuk memiliki panjang tubuh sekitar 60 cm dengan beratnya yang mencapai 3 hingga 4 kg. Kucing ini memiliki bulu yang berwarna cokelat keemasan dengan perpaduan corak garis atau totol-totol hitam. Biasanya, kucing kuwuk hidup di wilayah dataran tinggi dengan rata-rata ketinggian mencapai 1.000 hingga 2.000 meter di atas permukaan laut.
5. Suka Menyendiri
Sama seperti kebanyakan kucing liar, mereka juga hidup menyendiri. Mereka biasanya berburu di malam hari dan menjelajah di wilayah jelajahnya untuk mencari mangsa. Kucing kuwuk lebih memilih beristirahat di atas pepohonan saat siang hari. Mereka juga sangat teritorial dan akan menandai wilayahnya dengan aroma atau menggaruk pepohonan yang ada di sana.
6. Pintar Berenang
Jari-jari kaki kucing kuwuk agak berselaput. Itu membantunya berenang di air dan bergerak lincah di tanah. Karenanya, mereka tidak perlu ragu untuk menangkap ikan dan hewan air lainnya. Belum lagi, mereka mendominasi lepas pantai pulau yang dihuninya karena kemampuan berenangnya.
7. Sistem Perkawinan Kucing Kuwuk
Sistem perkawinan kucing kuwuk adalah poligini. Jantan bisa kawin dengan beberapa betina. Itu karena wilayah jelajah mereka terkadang tumpang tindih dengan beberapa betina.
Kucing kuwuk di bagian Asia Tenggara bisa kawin kapan pun sepanjang tahun. Sementara mereka yang berada di ketinggian bagian utara biasanya kawin dari bulan Januari hingga Maret.
Masa kehamilan betina berlangsung selama 65-70 hari dan biasanya melahirkan 1-4 anak, tapi kebanyakan hanya sekitar 2-3 bayi kucing. Mereka mencapai usia dewasa di bulan ke delapan dan dewasa reproduktif saat 18 bulan.
8. Kucing Kuwuk Memiliki Peran Penting
Sebagai pemangsa yang menu makannya hewan pengerat, mereka membantu mengendalikan populasi hewan pengerat di habitatnya. Selain itu, mereka mengonsumsi hama vertebrata kecil di area pedalaman dan lahan pertanian serta mengendalikan penyakit di sepanjang habitatnya.