JATIMTIMES - Presiden Iran Ebrahim Raisi diduga kuat tewas dalam kecelakaan helikopter. Pernyataan tewasnya Presiden Raisi itu diungkap oleh pejabat Iran dan kantor berita Mehr pada Senin (20/5).
Lantas apa yang terjadi di Iran jika presidennya meninggal atau tidak mampu menjalankan tugasnya saat masih menjabat?
Baca Juga : Sosok Ibrahim Raisi, Presiden Iran yang Diduga Tewas Usai Helikopternya Terjatuh
Melansir Reuters, Senin (20/5), jika seorang presiden meninggal saat menjabat, pasal 131 konstitusi Republik Islam Iran menyatakan bahwa wakil presiden pertama, yaitu Mohammad Mokhber akan mengambil alih jabatan sementara. Dengan syarat, pengambilalihan jabatan itu mendapatkan persetujuan dari pemimpin tertinggi, yang mempunyai keputusan akhir dalam semua urusan kenegaraan di Iran.
Sementara itu, Iran harus segera membentuk tim yang terdiri dari wakil presiden pertama, ketua parlemen dan ketua kehakiman untuk mengatur pemilihan presiden baru dalam jangka waktu maksimal 50 hari.
Sebagai informasi, Raisi terpilih sebagai presiden pada tahun 2021 dan, berdasarkan jadwal pemilu, pemilihan presiden dijadwalkan berlangsung pada tahun 2025. Berdasarkan aturan konstitusi, pemilihan tersebut diperkirakan akan berlangsung pada awal Juli 2025.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Presiden Iran Ebrahim Raisi dan menteri luar negerinya diduga tewas dalam kecelakaan helikopter di daerah pegunungan, saat cuaca ekstrem. Pernyataan tersebut disampaikan oleh pejabat Iran kepada Reuters, pada Senin (20/5), di mana tim SAR Iran telah menemukan puing-puing pesawat di Provinsi Azerbaijan Timur.
“Presiden Raisi, menteri luar negeri dan seluruh penumpang helikopter tewas dalam kecelakaan itu,” kata pejabat senior Iran kepada Reuters, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena sensitifnya masalah tersebut.
Kantor berita Iran Mehr juga mengonfirmasi kematian tersebut. Dalam laporannya disebutkan bahwa "semua penumpang helikopter yang membawa presiden dan menteri luar negeri Iran menjadi martir".
Seorang pejabat Iran juga mengatakan kepada Reuters bahwa helikopter yang membawa Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian terbakar habis dalam kecelakaan Minggu (19/5).
Baca Juga : Helikopter yang Ditumpangi Jatuh, Presiden Iran Diduga Tewas
TV pemerintah Iran juga menunjukkan gambar pesawat yang membawa Presiden Iran Raisin menabrak puncak gunung, meski belum ada keterangan resmi mengenai penyebab jatuhnya pesawat tersebut.
Kantor berita negara Iran, IRNA mengatakan Raisi terbang dengan helikopter Bell 212 buatan AS. Diduga penyebab jatuhnya pesawat tersebut lantaran adanya cuaca ekstrem.
Tim penyelamat berjuang melawan badai salju dan medan yang sulit sepanjang malam untuk mencapai reruntuhan pada Senin (20/5) dini hari. “Dengan ditemukannya lokasi kecelakaan, tidak ada tanda-tanda kehidupan yang terdeteksi di antara penumpang helikopter,” kata Kepala Bulan Sabit Merah Iran, Pirhossein Kolivand, kepada TV pemerintah Iran.
Sebelumnya, lembaga penyiaran nasional Iran telah menghentikan semua program regulernya untuk menayangkan doa yang diadakan untuk Raisi di seluruh negeri.
Pada Senin (20/5) dini hari, TV pemerintah Iran menayangkan video tim penyelamat mengenakan jaket terang dan obor, berkerumun di sekitar perangkat GPS, saat mereka mencari di lereng gunung yang gelap gulita dengan berjalan kaki di tengah badai salju.