JATIMTIMES - Ada 4 tokoh yang kini mulai berburu rekomendasi dari partai politik (parpol) untuk maju menjadi bakal calon bupati (Bacabup) Jombang 2024. Mereka terdiri dari mantan Wakil Bupati Jombang, kepala desa hingga ulama.
Sejauh ini, baru 2 parpol yang membuka pendaftaran bacabup Jombang, yakni PDI-P dan Partai Demokrat. Penjaringan Bacabup di Partai Demokrat telah ditutup sejak Kamis (9/5/2024) lalu.
Baca Juga : Jelang Pilkada, KPU Tulungagung Resmi Lantik 95 Anggota PPK
Dalam proses penjaringan di partai berlambang mercy itu, ada 4 tokoh yang mendaftarkan diri sebagai Bacabup Jombang untuk Pilkada 2024. Antara lain Wakil Bupati Jombang periode 2018-2023 Sumrambah, Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Jombang yang juga Kepala Desa Mojokrapak Warsubi, tokoh muda pesantren KH Zahrul Azhar (Gus Hans), dan mantan Ketua PCNU Jombang KH Salmanuddin Yazid (Gus Salman).
"4 orang ini semuanya bukan kader Partai Demokrat. Semuanya tokoh internal, tokoh masyarakat di Kabupaten Jombang," kata Ketua DPC Partai Demokrat Jombang Syarif Hidayatullah atau Gus Sentot.
Gus Sentot mengatakan, semua pendaftar memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi Bacabup dari Partai Demokrat. Hanya saja, partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu hanya memilik 6 kursi atau 12 persen dari total 50 kursi DPRD Jombang.
Karena itu lah, Gus Sentot berharap tokoh yang mendaftar di Partai Demokrat juga bisa mengantongi rekomendasi dari parpol lain. Sehingga, tokoh yang dipilih Partai Demokrat bisa mendapatkan tiket untuk mendaftar di KPU sebagai kontestan Pilbup Jombang.
"Tidak mungkin lah kita memberikan rekom kepada seseorang, sedangkan orang itu tidak mendapatkan rekom dari partai lain. Jadi, bisa jadi penilaian adalah tokoh masyarakat yang sudah mengantongi rekom dari partai lain. Sehingga untuk maju menjadi kontestan Pilkada tidak ada halangan," ucapnya.
Selain Partai Demokrat, ada 2 tokoh yang sama juga mendaftarkan diri ke PDI-P. Dia adalah Sumrambah yang merupakan kader PDI-P dan Warsubi. Keduanya juga telah menyerahkan dokumen yang disyaratkan partai berlambang banteng moncong putih itu pada 9 Mei 2024.
Baca Juga : Pengacara Muda Ini Turut Incar Rekom PDI Perjuangan untuk Pilkada Kota Malang
"Nama-nama itu sudah kami kirim ke DPP melalui link. Nanti yang menentukan DPP, biasanya itu rekom turunnya sepaket bupati dan wakilnya. Makanya nanti para calon ini akan dipanggil DPP untuk fit and proper test," ucap Sekretaris DPC PDI-P Jombang Donny Anggun.
Berbeda dengan Partai Demokrat, PDI-P di Jombang memiliki privilege untuk mencalonkan sendiri calon bupatinya tanpa berkoalisi. Partai berlambang banteng moncong putih itu mempunyai 10 kursi atau 20 persen dari total 50 kursi di DPRD.
Kendati begitu, Donny menyebut akan tetap membuka peluang berkoalisi dengan partai lain. "Kita mencalonkan sendiri memang bisa. Akan tetapi kalau dapat pendukung banyak kan itu baik. Tetep kita merajut komunikasi (dengan parpol lain, red), meski tidak secara resmi," pungkasnya.