JATIMTIMES - Ratusan user Perum D'Graha Artha, Desa Langlang, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang melakukan aksi demo. Mereka melakukan aksi demo karena rumah yang dibeli tak kunjung dibangun.
Salah satu user Perum D'Graha Artha, Christian asal Kota Malang mengatakan bahwa ia membeli rumah sekitar tahun 2021 silam. Di situ ia percaya lantaran developer memberikan iming-iming syariah dalam penjualan rumahnya tersebut.
Baca Juga : Pemkab Malang Gelontorkan Rp 440 Juta untuk Bus Pemberangkatan 1.625 Jemaah Haji
“Embel-embelnya syariah. Makanya saya tertarik. Bahkan ada yang beli cash keras, ada pula yang in house,” kata Christian, Jum'at (17/5/2024).
Selain embel-embel syariah, developer juga membangun rumah di bagian depan. Namun ternyata hal itu hanya digunakan untuk pancingan agar user lain tertarik untuk membeli.
“Lahan awal itu rumahnya sudah jadi. Sekarang lahan yang belakang tidak ada progres sama sekali,” ucap Christian.
Akhirnya, para user yang merasa tertipu membuat grup WhatsApp. Namun dalam perjalanan, ada manajemen yang ikut didalamnya.
Merasa ada oknum manajemen yang masuk, akhirnya para user memisahkan grup per blok dengan ketentuan validasi data sebelum masuk grup.
“Kalau tidak salah lebih dari 150 orang korbannya. Dan pertemuan kali ini juga dibuat mendadak,” ungkap Christian.
Disinggung tentang alasan developer tidak melanjutkan pembangunan rumah, Christian mengaku bahwa menurut pengakuan manajemen, sudah tidak ada lagi dana untuk pembangunan.
“Tidak ada dana lagi, tapi belum dijelaskan secara detail,” ungkap pria berusia 32 tahun tersebut.
Padahal, Christian mengaku bahwa sebenarnya pembangunan bisa dilakukan developer selama 9 hingga 12 bulan. Namun hingga tahun 2024, user merasa developer justru tidak ada progres.
Baca Juga : Reza Artamevia Mendadak Trending X Usai Netizen Cuit Hal ini
Setelah ditelisik lebih dalam, ternyata developer belum memiliki perizinan. Mulai dari pendirian PT, siteplan dan lainnya.
“Perizinan, belum ada. Sama sekali. Pendirian PT, siteplan, split tanah, belum ada,” ujar Christian.
Fakta lain, para user juga menemui kejanggalan dari developer yang justru melakukan liburan bahkan umroh bersama karyawannya. Hal ini yang sangat disayangkan para user.
“Kami punya foto-foto mereka berlibur, foya-foya bahkan umroh bersama. Tapi di sisi lain kami di sini belum ada kejelasan,” tukas Christian.
Hingga berita ini ditulis, user masih menunggu itikad baik dari pihak developer. Sebab, mayoritas user memiliki status pembelian cash keras atau in house.
Di tempat yang sama, salah satu perwakilan developer memilih tak ingin bersuara. Padahal wartawan media ini sudah berupaya untuk melakukan konfirmasi.