JATIMTIMES - Berdasarkan rilis laporan terbaru dari CoinGecko, Indonesia masuk menjadi negara kelima dengan crypto degen tertinggi di dunia. Di mana Indonesia menyumbang 3,96% dari total transaksi spekulatif di industri kripto.
Untuk diketahui, degen adalah istilah slang yang berasal dari kata 'degenerate'. Kata ini sering digunakan dalam dunia mata uang kripto untuk merujuk pada individu yang terlibat dalam perdagangan berisiko tinggi dan spekulatif. Artinya, crypto degen adalah sebutan untuk trader kripto yang sering terlibat dalam perdagangan spekulatif dan berisiko tinggi.
Baca Juga : 3 Saham yang Cocok untuk Investasi Jangka Panjang Seumur Hidup
Di posisi paling atas crypto degen, terdapat Amerika dengan 16,83%. Sementara di bawahnya ada Inggris dengan 6,16%, Filipina dengan 5,07%, Prancis dengan 4,40% dan Indonesia di posisi lima dengan 3,96%.
“Negara yang paling banyak terlibat dalam aktivitas degen kripto adalah Amerika Serikat (AS). Sebanyak 16,8% dari transaksi spekulasi global berasal dari wilayah tersebut,” demikian laporan CoinGecko, dikutip dari laman resminya, Rabu (15/5).
Menurut CoinFolks, berdasarkan hasil data yang dipaparkan CoinGecko, menunjukkan fakta bahwa warga Indonesia rupanya memiliki banyak crypto degen. "Artinya, kita harus menelan pil kenyataan bahwasannya memang kita (di Indonesia) bermental penjudi," jelas CoinFolks, dalam akun TikToknya.
Lebih lanjut, CoinFolks menyebut jika istilah crypto degen lebih familiar dikenal dengan istilah seseorang yang berinvestasi aset di tempat yang penuh risiko atau high risk.
Berdasarkan hasil paparan CoinGecko di atas juga menunjukkan fakta bahwa negara dengan rezim yang jelas sekalipun, seperti Inggris dan Prancis masih menghadapi tantangan dalam mengedukasi warganya terkait investasi aset digital.
Baca Juga : Kejari Situbondo Musnahkan Ribuan Barang Bukti, Didominasi Tindak Pidana Narkotika dan Kesehatan
Meski aktivitas investasi risiko tinggi tidak dilarang oleh pemerintah, namun semakin tinggi persentase aktivitas crypto degen, maka semakin tinggi juga risiko kehilangan dana bagi para investor.
Selain itu, dalam laporan CoinGecko juga menunjukkan bahwa dari 25 negara, ada 9 negara yang berkontribusi besar atau 77,8% pada transaksi spekulasi berbasis kripto di dunia. Termasuk AS, Inggris, Prancis, Rusia, Indonesia, Polandia, India, Brasil, dan Uni Emirat Arab (UEA).