JATIMTIMES - Toyota Fortuner dengan nomor polisi (nopol) B 1683 TJG yang ditumpangi rombongan pengantar pernikahan yang terperosok ke jurang di jalur Bromo berhasil dievakuasi, Selasa (14/5/2024). Saat ini mobil tersebut telah diamankan polisi.
Di sisi lain, Satlantas Polres Malang hingga kini juga masih melakukan serangkaian penyelidikan. Termasuk memeriksa kondisi kendaraan. Sehingga nantinya dapat diketahui penyebab pasti kecelakaan maut yang terjadi di kawasan Hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), wilayah Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang pada Senin (13/5/2024) malam tersebut.
Baca Juga : Satreskrim Polres Blitar Ungkap Kasus Illegal Logging di Desa Doko, 4 Pelaku Ditangkap
Sementara itu, proses evakuasi mobil sempat berjalan dramatis. Sejumlah pihak terkait termasuk petugas kepolisian hingga warga setempat juga turut dilibatkan dalam evakuasi.
Setelah berjibaku di medan yang cukup sulit, mobil pengangkut rombongan usai menghadiri serangkaian agenda pernikahan ke Lumajang tersebut akhirnya berhasil dievakuasi. "Informasinya, evakuasi sudah selesai tadi siang," ungkap Camat Poncokusumo Didik Agus Mulyono usai proses evakuasi mobil berlangsung, Selasa (14/5/2024).
Lebih lanjut, Kasatlantas Polres Malang AKP Adis Dani Garta mengatakan, proses evakuasi dilakukan dengan menggunakan sejumlah peralatan khusus. Satu di antaranya adalah menggunakan kendaraan khusus pengangkut kendaraan.
"Untuk penarikan (mobil) menggunakan tali sling, tali yang terbuat dari baja untuk menarik kendaraan tersebut," ucap Adis.
Proses evakuasi yang berjalan cukup lama tersebut disebabkan posisi mobil yang ada di jurang. "Posisi kendaraan berada di tepi jurang, di hilir sungai. Posisi kendaraan dari jalur pemukiman warga kurang lebih kedalamannya mencapai 80 -100 meter," beber Adis.
Perwira Polri dengan pangkat tiga balok ini menambahkan, usai evakuasi berlangsung, pihaknya akan melakukan pendalaman terkait kondisi mobil yang mengalami kecelakaan tersebut. Termasuk memastikan kemungkinan apakah mobil mengalami rem blong.
Baca Juga : 3 Alasan Dewan Pers Tolak Pasal Kontroversial RUU Penyiaran
"Untuk kerusakan rem, nanti kami akan dalami kembali. Termasuk untuk kerusakan yang berada dari kendaraan tersebut (dilakukan) setelah selesai proses evakuasi kendaraan," pungkas Adis.
Sebagaimana diberitakan, kecelakaan maut di kawasan Hutan TNBTS tersebut terjadi pada Senin (13/5/2024) malam sekitar pukul 18.30 WIB. Terdapat sembilan korban dalam peristiwa kecelakaan tragis tersebut. Empat di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Sementara itu, lima di antaranya mengalami luka-luka dan masih menjalani perawatan di RST Soepraoen, Kota Malang hingga hari ini, Selasa (14/5/2024).
Para korban merupakan rombongan ngunduh mantu. Dari sembilan korban, tiga di antaranya adalah keluarga dari mempelai wanita. Sedangkan para korban lainnya yang di antaranya juga ada yang masih anak-anak tersebut, merupakan saudara dan tetangga dari sang mempelai wanita.