JATIMTIMES - Bus Trans Putera Fajar yang membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok diduga mengalami rem blong hingga menabrak kendaraan sebelum terguling pada Sabtu (11/5/2024) malam. Kecelakaan ini mengakibatkan 11 orang meninggal dunia dan puluhan luka-luka.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat mengungkapkan kecelakaan maut tersebut diduga terjadi karena rem bus mengalami masalah (blong) ketika melintasi turunan.
Baca Juga : PDIP Tutup Pintu Pengembalian Berkas Bakal Calon Wali Kota Blitar Santoso
“Kecelakaan tersebut diduga karena adanya rem blong pada bus,” ujar Kepala Bagian Hukum dan Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Aznal.
Rem blong memang sangat berbahaya apalagi jika kendaraan mengangkut penumpang yang cukup banyak di dalamnya.
Sebagai informasi, sistem pengereman pada bus dan kendaraan besar lainnya seperti truk memiliki perbedaan dengan mobil biasa. Biasanya, sistem pengereman pada bus dan truk dilengkapi dengan beberapa sistem, termasuk rem angin dan rem mesin sebagai tindakan pengamanan ganda.
Adapun tiga penyebab umum dari rem blong, antara lain:
• Tekanan udara yang kurang pada sistem pengereman Air Over Hydraulic (AOH).
• Vapour lock atau penguapan sistem rem yang menyebabkan ketidakmampuan rem bekerja dengan baik.
• Brake fade yang disebabkan oleh cakram yang tidak mampu menahan beban kendaraan akibat panas berlebihan.
Penyebab Rem Blong
Pada dasarnya, rem blong memang tidak dapat dianggap sepele, dampak dari kerusakan ini dapat berakibat sangat fatal. Bukan hanya mengancam keselamatan diri sendiri, tetapi juga dapat membahayakan pengendara lain.
Oleh karena itu, sebelum terjadi rem blong sebaiknya pemilik kendaraan tahu apa saja hal yang membuat terjadinya rem blong. Buat kamu yang belum tahu, dilansir dari berbagai sumber berikut 5 penyebab terjadinya rem blong:
1. Kebocoran Minyak Rem
Pengereman dirancang dengan sistem hidraulis, yaitu rem bekerja berdasarkan tekanan yang diberikan pelumas saat pedal rem diinjak. Pelumas yang dimaksud yaitu minyak rem. Pelumas ini akan menekan piston dan kampas untuk menjepit piringan cakram atau tromol. Gesekan yang terjadi secara otomatis akan menghentikan laju kendaraan.
Melihat dari cara kerjanya, minyak rem memiliki peran yang krusial. Apabila terjadi kebocoran minyak rem, piston dan kampas tidak mendapatkan tekanan yang dibutuhkan. Akibatnya, rem mobil jadi blong. Untuk mengecek kebocoran minyak rem, AutoFamily dapat melihat kondisi master rem yang berada di ruang mesin. Pastikan volume minyak rem pada tabungnya telah sesuai. Apabila berkurang, artinya terjadi keboco pada komponen tersebut.
2. Terjadi Vapor Lock
Vapor lock merupakan kondisi suhu minyak rem yang terlalu panas karena pedal rem diinjak terlalu lama. Kondisi ini dapat menyebabkan minyak rem menjadi mendidih. Ketika minyak rem mendidih akan menghasilkan uap air yang dapat menyebabkan rem blong. Dalam kondisi ini, AutoFamily akan merasakan resistensi pada injakan pedal seolah-olah rem mengunci.
3. Terjadi Brake Fade
Brake fade yaitu kondisi kampas rem aus, sehingga tidak menghasilkan gesekan untuk menghentikan laju mobil. Brake fade terjadi saat suhu di dalam sistem pengereman terlampau tinggi. Kondisi ini menyebabkan material kampas rem meleleh dan tidak berfungsi dengan baik.
Penyebab terjadinya brake fade sama dengan vapor lock, yaitu penggunaan rem terus- menerus dalam waktu lama. Brake fade dapat terjadi saat Anda melewati jalanan yang menurun terlalu sering, terlebih mobil Anda membawa beban berat.
4. Piston Rem Rusak
Piston rem yang bermasalah tidak dapat meneruskan tekanan hidraulis untuk menekan bagian kampas rem. Hal ini dapat menyebabkan kinerja rem tidak maksimal bahkan rem blong. Di dalam bagian piston rem terdapat komponen yang disebut dengan seal piston.
Seal piston berfungsi mencegah terjadinya kebocoran pada minyak rem dan menarik piston apabila pengereman telah dilakukan. Apabila seal piston sudah usang atau mengalami kerusakan bisa menyebabkan rem menjadi blong.
5. Jarang Dirawat
Berbagai komponen pada sistem pengereman perlu dirawat dengan baik supaya performa rem tetap terjaga. Mengingat perannya yang sangat penting, terutama untuk menjaga keselamatan pengendara, harus melakukan servis kendaraan secara berkala.
Tips Saat Terjadi Rem Blong
Baca Juga : Wakil Ketua DPRD Banyuwangi Dorong Pemerintah Berikan Kebijakan yang Tepat Atasi Pertanian
Namun, jika memang terjadi rem blong, pengendara bisa melakukan beberapa hal yang dapat mengurangi risiko kecelakaan. Dilansir laman resmi Nissan, berikut 6 langkah penting saat menghadapi rem blong:
1. Menurunkan gigi secara bertahap
Sebagian besar kecelakaan terjadi akibat pengendara dalam kecepatan tinggi. Ketika rem kendaraan mengalami blong, segera turunkan gigi secara bertahap, dari tinggi ke rendah.
Ada kemungkinan bahwa putaran RPM (rotasi per menit) akan sangat tinggi ketika menurunkan gigi. Hal tersebut tidak masalah selama pengemudi menurunkannya secara perlahan Teknik ini biasa disebut sebagai teknik pengereman mesin/engine break.
2. Memanfaatkan rem tangan
Selagi melakukan pengereman mesin, imbangi juga dengan rem tangan. Menggunakan rem tangan akan sangat efektif menurunkan kecepatan.
Pada dasarnya rem tangan akan sekejap menghentikan ban. Hal ini menyebabkan ban menjadi selip sehingga mobil bisa terbalik.
Oleh karena itu, turunkan dulu gigi baru manfaatkan rem tangan untuk menghentikan laju kendaraan.
3. Jangan matikan mesin
Kebanyakan orang panik dan langsung mematikan mesin ketika rem blong. Hal ini justru membuat pengemudi sulit mengendalikan laju kendaraan, terutama pada mobil dengan power steering.
Sebaliknya, pertahankan mesin untuk tetap menyala. Lihat sisi samping kiri atau kanan, lalu menepilah ketika memungkinkan.
Apabila berada di sebelah kanan jalan dan tidak memungkinkan untuk menepi ke jalur lambat, tidak masalah bila berhenti di sebelah kanan. Pastikan lampu hazard yang merupakan tanda darurat menyala.
4. Jauhkan kaki dari pedal gas
Setelah itu pastikan bahwa kaki tidak menginjak pedal gas sama sekali. Jauhkan kaki dari pedal agar terhindar dari faktor tidak sengaja menginjak pedal gas.
Ketika kondisi di depan kendaraan aman, cek juga apakah ada sesuatu yang menghalangi atau mengganjal pedal rem.
5. Guncangkan pedal rem
Coba juga untuk mengguncangkan pedal rem. Ada kemungkinan bahwa rem blong terjadi hanya sementara karena kesalahan pada sistem.
Jika rem sudah kembali berfungsi, sebaiknya jangan lanjutkan perjalanan apalagi dalam kecepatan tinggi. Carilah bengkel terdekat untuk melakukan penanganan.
6. Usaha terakhir, benturkan
Kendaraan tetap tak bisa berhenti? Usaha terakhir adalah menabrakkannya ke sesuatu yang lunak.
Sangat disarankan untuk memerosotkan kendaraan ke area berlumpur. Bila tidak memungkinkan, benturkan pada pasir, pagar kayu, atau hal lain yang aman untuk berbenturan.
Tidak panik adalah kunci dalam melakukan semua langkah di atas karena pada dasarnya pengemudi adalah penentu keselamatan penumpang.