JATIMTIMES - Kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di wilayah hukum Polres Malang cenderung mengalami kenaikan. Meski demikian, perkara curanmor yang berhasil diungkap oleh Polres Malang juga mengalami peningkatan.
Berdasarkan data terbaru yang dihimpun Satreskrim Polres Malang, pada tahun 2023 lalu terdapat 82 kasus curanmor yang dilaporkan polisi. Pada tahun yang sama, polisi berhasil mengungkap 104 kasus curanmor.
Baca Juga : Peringatan Polresta Malang Kota, Pelaku Tabrak Lari Bisa Dijerat 3 Tahun Penjara
Data kasus curanmor yang terungkap mengalami jumlah yang lebih banyak tersebut, disebabkan perkara pada tahun sebelumnya berhasil diungkap polisi di 2023. Sementara itu, pada tahun 2022 terdapat 29 kasus curanmor yang dilaporkan ke Polres Malang. Di mana, 19 kasus diantaranya berhasil diungkap jajaran Satreskrim Polres Malang.
"Kasus curanmor naik 183 persen di tahun 2023. Namun penyelesaian perkara curanmor juga naik hingga 447 persen jika dibandingkan tahun 2022," ungkap Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat dalam konfirmasinya pada Minggu (12/5/2024).
Menanggapi adanya peningkatan kasus curanmor, beragam upaya telah dilakukan Polres Malang. Di antaranya dengan mengadakan Lomba Reaksi Cepat Penanganan Curanmor.
Agenda perlombaan tersebut dilangsungkan di RW Bebas Dari Curanmor pada Minggu (12/5/2024). Yakni di Dusun Bendungan, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
"Melalui lomba ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa kepekaan dan kesadaran masyarakat dalam pencegahan tindak kejahatan. Termasuk curanmor, minimal pencegahan tindakan kejahatan tersebut bisa dilakukan warga di wilayahnya masing-masing," tutur Gandha.
Perwira Polri dengan pangkat tiga balok ini menambahkan, dalam rangka menumbuhkan tingkat kesadaran masyarakat, dalam serangkaian lomba kepolisian Polres Malang juga memberikan edukasi kepada masyarakat. Yakni sosialisasi tentang bagaimana penanganan kejadian curanmor.
"Sehingga dengan adanya edukasi tersebut diharapkan mampu meningkatkan respon dan kecepatan masyarakat dalam menangani curanmor," ujar Gandha.
Baca Juga : Dinas PU Bina Marga Sayangkan Oknum yang Pasang Papan Duka Cita: Padahal Masyarakat Sambut dengan Suka Cita
Lebih lanjut, Kasihumas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik menuturkan lomba yang diinisiasi Satreskrim Polres Malang tersebut, berlangsung pada Minggu (12/5/2024). Di mana, sejumlah pihak mulai dari jajaran Satreskrim Polres Malang, Polsek Dau, hingga ketua RW setempat juga turut hadir dalam perlombaan tersebut.
"RT yang ada di RW Bebas Dari Curanmor di Desa Landungsari tersebut, dilibatkan sebagai peserta lomba," ungkap Taufik.
Sementara itu, untuk mekanisme lomba, dijelaskan Taufik, setiap peserta yang mewakili RT masing-masing dihadapkan pada soal yang berisi skenario terkait penanganan bilamana ada aksi curanmor. Hasilnya, terdapat tiga RT yang memperoleh penilaian tertinggi dan menjadi juara pada lomba tersebut.
Yakni Juara 1 diraih oleh RT 02 dengan nilai 1.965, Juara 2 adalah RT 01 dengan nilai 1.930, dan Juara 3 diraih RT 05 dengan nilai 1.880. "Lomba Reaksi Cepat Penanganan Curanmor ini memang ditujukan untuk melatih masyarakat agar lebih sigap saat menangani tindak kejahatan. Namun, kami tetap mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada dalam mencegah terjadinya aksi curanmor," pungkas Taufik.
