JATIMTIMES - Pernahkah kamu lihat konten es cream di India? Rupanya untuk menikmati es cream viral tersebut, kamu tak perlu jauh-jauh harus terbang ke India. Di Alun-Alun Kota Batu, kamu bisa menikmati Es Bingso Vrindavan dengan alat pembuatan yang lebih higenis dan bersih.
Diketahui, es cream di India terkesan kurang higenis dan bersih. Pasalnya kerap kali video yang muncul di media sosial, es cream dibuat dari alat yang berkarat. Selain itu, para penjual di India juga sering tidak mengenakan sarung tangan saat proses membuat es cream. Hal ini membuat para netizen Indonesia mengklaim jika es cream di India kurang higenis dan bersih.
Baca Juga : Ekonomi Jatim Triwulan I-2024 Tumbuh 4,81 Persen, Sumbang 25 Persen Perekonomian Jawa
Nanang Susyanto, salah satu Owner Es Bingso Vrindavan yang ada di Alun-Alun Kota Batu membagikan pengalamannya saat berinovasi membuat es tersebut. Nanang menjelaskan jika es yang dibuatnya itu terinspirasi dari es Bingso dari Korea, namun alat pembuatannya terinspirasi dari es cream Vrindavan India.
"Ide awalnya lihat es Bingso dari Korea itu, namun waktu itu alatnya mahal. Lalu lihatlah di YouTube, ada jajanan es di India yang hasil bentuknya kayak es Bingso ini. Akhirnya bikin alat seperti dari India. Meskipun akhirnya bentuknya lebih seperti es Bingso. Sehingga disebutlah es Bingso Vrindavan," ungkap Nanang, dikutip YouTube Indorasa28, Selasa (7/5).
Mulanya Nanang adalah seorang karyawan di salah satu tempat wisata di Kota Batu. Namun pada 2022 lalu, ia memutuskan untuk berhenti dan berwirausaha bersama dengan rekan bisnisnya.
"Untuk buat alat (es Bingso Vrindavan), saya beberapa kali gagal. Karena untuk alat las stainless ini juga saya nggak punya, jadi harus dikerjakan di bengkel," katanya.
"Lalu untuk konstruksi mesin itu (alat pembuatan es Bingso Vrindavan), saya bikin sendiri. Termasuk alat serutnya juga bikin sendiri," imbuhnya.
Nanang pun mengaku semua bahan untuk pembuatan es dibuat sendiri alias alami. Jadi rasa-rasanya pun murni dari buah-buahan, seperti durian, mangga dan strowberi. "Awal jualan belum dapat (adonan) es cream yang pas, bahkan seperti terlihat kasar. Baru bulan ketiga, saya sudah bisa (menemukan adonan) yang lebih lembut lagi. Sampai sekarang saya pakai resep itu," jelas Nanang.
Dalam waktu 6-7 jam jualan, Nanang bisa menjual lebih dari 100 cup es Bingso Vrindavan. Jika harga per-cupnya Rp 15 ribu, maka per-hari Nanang bisa meraup untung hingga Rp 1,5 juta. Kemudian dikalikan 30 hari bisa mencapai Rp 45 juta. Jika dikurangi modal Rp 10 juta, untung bersih yang didapat Nanang bisa kurang lebih Rp 35 juta.
Baca Juga : Susul Dua Terdakwa Lain, Eks Kadinkes Kota Batu Segera Jalani Sidang Perkara Korupsi Puskesmas Bumiaji
"Harapan saya, es cream ini bisa menjadi tren baru di alun-alun batu khususnya, Malang Raya," ungkap Nanang.
Dalam video yang dibagikan, juga ditunjukkan proses pembuatan es Bingso Vrindavan yang mirip dengan pembuatan es cream di India. Mulai dari memasukkan es batu balok dan garam ke dalam alat, sampai diserut dan disajikan kepada konsumen.
Penampakan es Bingso Vrindavan ditambah dengan olahan buah stroberi. (Foto: YouTube Indorasa28)
Dalam sajian es Bingso Vrindavan di Alun-Alun Batu itu tampak Nanang mengenakan sarung tangan berwarna hitam untuk menjaga kebersihan. Setelah diserut, es Bingso kemudian ditambah dengan perasa berupa buah-buah yang telah diolah. Kemudian di akhir di tambah dengan Susu Kental Manis (SKM) di bagian atasnya.