JATIMTIMES - Sebanyak 140 pengasuh pondok pesantren se Kabupaten Situbondo yang tergabung dalam Forum Koordinasi Pondok Pesantren (Forkopontren) Kabupaten Situbondo resmi mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan petahana Bupati Karna Suswandi dan Wakil Bupati Nyai Hj Khoirani untuk maju kembali pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Hal tersebut disampaikan pada acara halalbihalal Forkopontren di kediaman KH Jaiz Badri Masduki, Peleyean Barat, Panarukan, Kabupaten Situbondo, Senin (6/5/2024).
Baca Juga : Bekali dan Dampingi Deteksi Dini Hipertensi bagi Para Kader, Pemkot Kediri Peringati Hari Hipertensi Dunia
Ketua Forkopontren Kabupaten Situbondo KH Mahrus Ali mengatakan, dukungan itu merupakan bentuk apresiasi kepada bupati dan wakil bupati Situbondo yang telah sukses melaksanakan amanah rakyat Situbondo dalam penyelenggaraan pemerintahan. Berbagai kemajuan juga dicapai, baik kemajuan pembangunan infrastruktur di segala sektor, kemajuan pendidikan dan sosial keagamaan, hingga prestasi yang signifikan di tingkat provinsi hingga nasional.
"Capaian kemajuan pembangunan ini serta kenaikan pendapatan income per kapita tidak lepas dari adanya kerja sama yang kuat dan harmonis antara pemerintah daerah dengan stakeholder dalam mewujudkan program yang kolaboratif, terutama sekali kerja sama pemerintah daerah (umara) dengan ulama atau kiaimdalam meningkatkan kemajuan pendidikan serta pemberdayaan pondok pesantren," ujar KH Mahrus Ali kepada sejumlah wartawan.
Selain itu, KH Mahrus Ali menjelaskan salah satu program yang telah direalisasikan oleh pemerintah kabupaten di bawah Kmkepemimpinan Bupati Karna dan Wabup Nyai Khoirani adalah program bantuan dana hibah untuk pondok pesantren, lembaga pendidikan madrasah, musala dan kemakmuran masjid atau insentif guru ngaji. Semau itu cukup mendapat perhatian khusus dengan adanya peningkatan volume alokasi pendanaan yang memadai.
"Demikian juga program pemberdayaan lainnya seperti UMKM, pertanian (bibit padi unggul BK), dan pengembangan wirausaha, objek wisata religius, dibukanya akses jalan menuju Merak Banyuputih, diresmikannya rute Pelabuhan Jangkar-Lembar dan program pengembangan lainnya. Hampir semuanya outcome dan output-nya sangat dirasakan dampak manfaatnya oleh masyarakat," imbuhnya.
Demikian juga perhatian Karna-Khoirani kepada organisasi masyarakat (ormas) seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia, Dewan Masjid Indonesia, dan lembaga swadaya masyarakat. Juga adanya kerja sama program pemberdayaan dan pendidikan keterampilan serta peningkatan pelayanan kemaslahatan umat secara sinergis dan berkesinambungan. Terutama sekali program pelayanan dasar, baik program sosial dan program unggulan pelayanan kesehatan (Sehati).
Menurut Mahrus Ali, berdasarkan hal di atas, dan didorong oleh kesamaan visi, misi, dan latar belakang yang sama (sebagai kader Nahdlatul Ulama) untuk mewujudkan Situbondo maju, berjaya dan berkelanjutan, pihaknya mendukung pasangan petahana.
"Kami Forkopontren menyatakan dukungan sepenuhnya, agar bupati dan wakil upati (Karunia) dapat melanjutkan estafet kepemimpinan Situbondo, untuk mencalonkan kembali sebagai calon bupati dan wakil bupati di Pilkada 2024," Tegasnya.
Baca Juga : Pemprov Jatim Ingatkan Pentingnya Pengadaan Barang dan Jasa untuk Layanan Publik
Sementara itu, Bupati Situbondo Karna Suswandi mengucapkan syukur dan terima kasihnya atas dukungan yang diberikan oleh Forkopontren. Dia berjanji semua program yang berhubungan dengan pondok pesantren dan pendidikan keagamaan akan terus dilanjutkan dan ditingkatkan.
"Pendidikan agama dalam hal ini pondok pesantren dan guru ngaji adalah suatu hal yang sangat diperlukan untuk membentuk karakter anak-anak di Kabupaten Situbondo agar memiliki akhlak dan perilaku yang baik. Serta dengan didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai, nantinya semoga SDM santri, anak-anak didik pondok pesantren maupun TPQ bisa meningkat dan berkembang jauh lebih baik," ungkapnya.
Untuk itu, kata Karna Suswandi, Pemerintah Kabupaten Situbondo pada tahun 2025 akan mengalokasikan anggaran 13 miliar rupiah untuk meningkatkan kualitas pondok pesantren dan semua lembaga keagamaan, selain dana hibah.
"Oleh karena itu, perlu ada dukungan semua pihak, kiai, ulama dan semua masyarakat agar program yang telah berjalan bisa dilanjutkan sampai 2029 nantinya," pungkasnya.