JATIMTIMES - Polresta Malang Kota berkalaborasi dengan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kota Malang memberikan perlindungan bagi korban kekerasan, khususnya perempuan dan anak. Perlindungan diberikan dengan menghadirkan rumah aman atau safe house di dua kecamatan di Kota Malang.
Rumah aman itu berada di Kecamatan Blimbing dan Kecamatan Lowokwaru. Ada banyak yang fasilitas yang dihadirkan agar para korban nantinya bisa nyaman saat tinggal di sana.
Baca Juga : Dewan Tak Ingin Relokasi Pedagang Pasar Gadang Jadi Rencana Asal-asalan
Fasilitas yang disiapkan ada tempat tidur, lemari, kamar mandi, kulkas, televisi, peralatan ibadah, serta ketersediaan makan dan minum. Ada juga fasilitas kesehatan hingga penjagaan 24 jam.
“Kami juga memberikan pendampingan psikologi kepada korban,” ujar Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (Kanit PPA) Polresta Malang Kota Iptu Khusnul Khotimah, Minggu (5/5/2024).
Rumah aman ini dihadirkan kepada korban untuk memberikan perlindungan kepada mereka. Selain itu, rumah aman dimaknai sebagai tempat yang tepat untuk menyembunyikan seseorang yang tak ingin diketahui keberadaannya oleh pihak tertentu.
“Atau orang tersebut berada dalam situasi atau dari ancaman berbahaya. Sehingga bisa tinggal rumah aman ini,” imbuh Khusnul Khotimah.
Para korban maksimal bisa tinggal di rumah aman selama 14 hari. Namun juga bisa diperpanjang sesuai dengan kebutuhan.
Baca Juga : 5 Mei, Sebagian Besar Wilayah Jatim Cerah, Hanya Ada Hujan Lokal di Batu
“Rumah Aman ini diperuntukkan bagi korban kekerasan, baik itu rumah tangga maupun luar rumah tangga, yang butuh perlindungan khusus. Dalam artian, perkaranya masih dalam proses hukum atau ada ancaman dari tersangka," tutup Khusnul Khotimah.
Rumah aman di Kecamatan Blimbing ini bisa menampung sampai 4 keluarga. Sementara rumah aman di Kecamatan Lowokwaru memiliki kapasitas lebih besar, untuk lima hingga enam keluarga.
