JATIMTIMES - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah Malang (HIPMI PT UMM), mengukir capaian gemilang dan bersejarah bagi organisasi. Hal ini setelah lima tim tersebut masuk dalam tahap pendanaan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI).
Program ini merupakan program pengembangan usaha mahasiswa yang telah memiliki usaha melalui bantuan dana pengembangan dan pembinaan dengan melakukan pendampingan serta pelatihan (coaching) kepada mahasiswa peserta P2MW.
Baca Juga : Dosen Humaniora UIN Maliki Malang Tingkatkan Kompetensi Guru Bahasa Arab Se-Kabupaten Jombang
Program ini menyoroti ide-ide inovatif yang mampu mengatasi berbagai tantangan di berbagai sektor. Keberhasilan kelima tim ini, tentunya bukan hanya sebagai prestasi membanggakan bagi tim, tetapi ini juga menjadi kebanggaan bagi HIPMI UMM secara keseluruhan.
Dalam program tersebut, salah satu tim yang yang berhasil meraih pendanaan adalah "Bubur Tong Djajakarta". Ini merupakan sebuah unit usaha F&B yang hadir di Kota Malang dengan konsep yang unik.
Tim yang terdiri dari Naufal Atha, Lingga Kusuma, dan Taufiq Nurrohman ini, berhasil memanfaatkan peluang yang ada dalam variasi menu sarapan yang sehat dan menggugah selera. Dalam varian menu sarapan sehat, ada dua dua topping spesial, yaitu bubur ayam guling dan bubur ayam Hainan,
Kemudian, ada tim "Areuy Gallery: Bag Nusantara, The Nature of Indonesian Art". Tim ini bergerak pada bidang industri kreatif kriya. Fokus karya yang dikerjakan adalah kerajinan tradisional berupa anyaman tas dari tanaman paku hutan.
Unit usaha yang dijalankan Tia Astiarti Putri, Tegar Dwi Yulianto, M Akqila Sabil, dan Ira Aditya Rahmawati ini, tidak hanya menghasilkan produk berkualitas tinggi dan menguntungkan secara ekonomi. Lebih dari itu, usaha ini juga mendukung kelestarian sumber daya alam dan memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat lokal.
Kemudian unit usaha lainnya adalah "Filterisasi H2O menggunakan Coco Active Carbon". Usaha ini merupakan usaha yang menjalankan produksi dengan konsep ramah lingkungan. Tempurung kelapa diolah menjadi bahan berguna atau menjadi bahan karbon aktif untuk penyaringan air yang mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan ramah lingkungan. Usaha ini dijalankan oleh Ikmal Ramadhan, Haikal Fazar, dan Akmal Setyawan.
Berikutnya ada tim "Manasika Svasthya Embroider Your Fashion Style for Mental Health Wellness". Tim ini beranggotakan
Elisa Anugrah, Farrel Yusuf, Elliyana, Tiara Anjelia, dan Uni Fitratunisa
Baca Juga : Begini Respons Bupati Sanusi Diminta MKKS SMP Swasta Lanjutkan Malang Makmur
Tim ini menggunakan fashion sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan positif tentang kesehatan mental. Koleksi dibuat dengan menggunakan bahan sulaman dan menjadi simbol harapan dan dukungan bagi mereka yang berjuang dengan kesehatan mental.
Selanjutnya ada tim "Cuci Sepatu Berbasis, Bahan Satu Hari Jadi". Tingginya kebutuhan cuci sepatu di Malang, dimanfaatkan dengan cerdas oleh tim yang beranggotakan Mohammad Abdul Malik, Rafidhan Azmifallah, dan Muhammad Faishal Habibi.
Peluang itu kemudian ditindaklanjuti dengan langkah konkret membuat unit usaha cuci sepatu yang berinovasi dengan penyelesaian pencucian sepatu hanya satu hari. Berbeda dengan kebanyakan penyedia jasa cuci sepatu baru dapat menyelesaikan dalam waktu beberapa hari.
Sementara itu, Ketua Umum HIPMI UMM, Taufiq Nurrohman, mengungkapkan, bahwa keberhasilan kelima tim ini adalah bukti keseriusan mahasiswa UMM dalam mengimplementasikan ide-ide kewirausahaan mereka. Capaian ini juga menjadi bukti bahwa kalangan mahasiswa ini memiliki kreativitas dan ide-ide menarik yang dapat dikembangkan menjadi unit usaha yang potensial.
"Tentu ini tak lepas dari HIPMI UMM dan UMM yang selalu mendukung kemandirian usaha telah membawa prestasi gemilang ini," pungkasnya .