JATIMTIMES - Syarat agar bisa gampang tidur itu tidak susah loh. Di mana seseorang hanya perlu ngantuk di waktu yang tepat. Masalahnya, banyak orang merasa ngantuk sebelum masuk jam tidur. Sedangkan di jam tidur, ngantuknya malah hilang. Kok bisa?
Dokter Umum dr Bandoro menjelaskan jam tidur yang tidak teratur bisa berdampak negatif bagi kesehatan fisik dan mental seseorang. Beberapa dampak tersebut antara lain:
Baca Juga : Jukir di Kota Malang Bakal Dapat Gaji, Parkiran Kayutangan Heritage Rencana Pakai QRIS
1. Gangguan pola tidur: jam tidur yang tidak teratur dapat mengganggu pola tidur alami seseorang, yang bisa menyebabkan sulit tidur (insomnia) atau tidur terlalu banyak (hipersomnia).
2. Gangguan kesehatan fisik: pola tidur yang tidak teratur telah dikaitkan dengan risiko peningkatan berbagai penyakit fisik, termasuk penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan gangguan pencernaan.
3. Gangguan kesehatan mental: kurangnya tidur atau tidur yang tidak teratur dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan stres.
4. Menurunnya kinerja kognitif: tidur yang tidak cukup atau tidak teratur dapat mempengaruhi kinerja kognitif, termasuk kemampuan belajar, memori, konsentrasi, dan pengambilan keputusan.
5. Menurunnya kesehatan sistem kekebalan tubuh: pola tidur yang tidak teratur dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko infeksi dan penyakit.
Untuk menghindari dampak negatif tersebut Bandoro membagikan dua langkah agar jam tidur kamu bisa teratur. Berikut ini langkah-langkahnya, melansir Instagram @bandoromd:
1. Bangun di Jam yang Sama Setiap Hari
Setelah bangun tidur di jam yang sama setiap hari, paparin diri ke cahaya matahari. Jika belum ada matahari, nyalakan semua lampu. Hal ini akan membuat jam biologis seseorang tahu kapan harus terjaga dan kapan harus bangun ngantuk.
Selain itu, penting juga semakin mendekati waktu tidur, sebisa mungkin cahaya semakin redup. So, pastikan saat hendak tidur mengganti lampu tidur yang lebih redup ya.
2. Stop Semua Aktivitas Pemicu Saraf Simpatis
Baca Juga : Festival Desawarnana #2 Akan Kembali Meriahkan Desa Jimbe: Mengenang Jejak Hayam Wuruk di Blitar
Saraf Simpatis adalah saraf yang membuat seseorang terjaga. Jadi sekitar 1 sampai 2 jam sebelum tidur hentikan semua aktivitas yang memicu saraf simpatis. Seperti pekerjaan, pelajaran, kopi, olahraga, nikotin, sosial media, musik jedag-jedug atau semua hal yang membuat kamu stress atau terlalu senang.
Sebaliknya, seseorang bisa mengaktifkan saraf parasimpatis. Yakni saraf yang bisa membuat seseorang lebih tenang. Seperti berdoa, meditasi, journaling, ngobrol santai, sleep calling, planning buat besoknya mau apa.
Selain itu, bernafas secara lambat dan dalam juga bisa membantu semua proses tidur.
Demikian 2 langkah yang bisa membuat kamu tidur teratur di waktu yang tepat. Semoga bermanfaat.